JAKARTA, SR (17/11/2016)
Perekonomian nasional tetap menunjukkan kinerja yang positif didorong oleh permintaan domestik yang masih terjaga. Pertumbuhan ekonomi triwulan III-2016 mencapai 5,02% year on year (YoY) tahun ke tahun, terutama didukung oleh konsumsi rumah tangga yang tumbuh cukup kuat. Demikian press release dari Bank Indonesia (BI), Kamis (17/11).
Di sisi investasi menurut BI, pertumbuhan investasi bangunan relatif baik didukung oleh berlanjutnya pembangunan proyek infrastruktur Pemerintah. Sementara itu, peran investasi swasta khususnya non-bangunan masih relatif rendah, di tengah konsumsi Pemerintah yang tumbuh negatif seiring dengan kebijakan konsolidasi fiskal.
Secara spasial, BI mengklaim pertumbuhan ekonomi di Jawa dan Sumatera masih tumbuh cukup kuat, disertai dengan pertumbuhan ekonomi yang meningkat di Kawasan Timur Indonesia (KTI) sejalan dengan meningkatnya ekspor tambang dan telah beroperasinya smelter barang tambang. Di sisi sektoral sebut Bank Central Indonesia (BI), sektor industri, pertanian serta perdagangan masih tumbuh positif. Namun pada triwulan IV 2016, perekonomian Indonesia diperkirakan tumbuh terbatas sejalan dengan fiskal yang masih konsolidatif, sehingga secara keseluruhan tahun 2016 pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan sekitar 5,0%. Pada tahun 2017, BI memprediksi, ekspansi perekonomian diperkirakan akan terus berlanjut dan berada di kisaran 5,0%-5,4%. (ZM/SR)
