Setelah Wapres, Giliran Mendikbud Sambangi UNSA

oleh -103 Dilihat
Mendikbud) RI, Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.Ap bersama Pimpinan Ponpes Dea Malela, Prof. Dr. Din Syamsuddin, Rektor UNSA Prof. Dr. Syaifuddin Iskandar M.Pd dan Dirjen Dikbud Daryanto

SUMBAWA BESAR, SR (14/10/2016)

Universitas Samawa (UNSA) belakangan ini menjadi magnet dan kerap dikunjungi pejabat tinggi negara. Setelah Wakil Presiden RI, Dr. H. Jusuf Kalla, kini giliran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI, Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.Ap. Dalam kunjungannya pada Jumat (14/10) pagi, Mendikbud yang ditemani Prof. Dr. H. Din Syamsuddin, Dirjen Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Daryanto ini disambut hangat Rektor UNSA, Prof. Dr. Syaifuddin Iskandar M.Pd beserta civitas akademika setempat. Bertempat di Gedung Sribonyo UNSA, Mendikbud berkesempatan memberikan kuliah umum di hadapan ratusan mahasiswa perguruan tinggi pertama di Kabupaten Sumbawa itu.

Dalam kuliah umumnya, Profesor Muhadjir—akrab Mendikbud disapa mengatakan, memimpin sebuah perguruan tinggi itu memerlukan intuisi. Dan intuisi tersebut tidak bisa dibentuk serta merta dalam waktu yang singkat melainkan harus dengan penghayatan terhadap masalah visi,  dan kondisi lingkungan yang strategis. Selain itu memahami sumber daya di lingkungannya. “Jika ini sudah dilakukan, baru bisa melahirkan intuisi,” katanya.

Rektor UNSA, Prof Dr Syaifuddin Iskandar M.Pd
Rektor UNSA, Prof Dr Syaifuddin Iskandar M.Pd

Prof Muhadjir yang kini pimpinan pusat Muhammadiyah juga mengibaratkan bahwa perguruan tinggi sama dengan tentara. Ketika sudah berperang, seorang tentara tidak lagi menggunakan nalar dan naluri. Untuk mempertajam naluri, harus rajin latihan. Dan ketika memiliki senjata harus dijaga layaknya seorang isteri. “Tentara itu otomatis nembak. Dengan naluri, tidak perlu berfikir terlalu banyak. Sama dengan menjadi rector yang otomatis menjadi pemimpin. Sebetulnya semua pimpinan itu harus matang dengan nalurinya. Dulu saya di UMM ada mahasiswa demo, saya pasti tahu siapa di belakangnya. Cukup dengar bahasanya. Sama dengan di Sumbawa. Kalau yang demo itu pasti Pak Rektor tahu. Ini yang dinamakan filing,” ujarnya.

Baca Juga  Sutradara dan Produser Film Asal Amerika Berbagi Ilmu di UTS

Mendikbud menceritakan pengalamannya saat menjadi Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) selama empat periode. Ketika menghayati menghayati pekerjaan dengan sungguh-sungguh maka naluri akan muncul dengan sendirinya. Dan menggunakan naluri itu sangat bagus karena akal memiliki keterbatasan. “Naluri itu kebenarannya sudah mendekati tingkat ilham. Sebab dengan naluri, Rektor memiliki empati terhadap karyawan dan dosen, bahkan bisa membaca apa yang ada di balik dosen,”  imbuhnya.

Memberikan Cinderamata berupa plakat dan kre alang
Memberikan Cinderamata berupa plakat dan kre alang

Sementara itu Rektor UNSA, Prof. Dr. Syaifuddin Iskandar M.Pd mengatakan, UNSA telah berkiprah selama 18 tahun sejak resmi berdiri pada Tahun 1998 lalu. UNSA memiliki lima fakultas yaitu Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan, Ekonomi dan Manajemen, Fakultas Ilmu Sosial  Pemerintahan, Pertanian Perikanan, dan Tekhnik. ‘’Insya Allah dalam waktu dekat UNSA memiliki Fakultas Hukum,” ungkapnya.

Baca Juga  Wagub NTB Harap Driver Taxi Jadi Guide Pariwisata

Dari lima fakultas ini, UNSA memiliki 16 program studi (Prodi) dengan 4.000 mahasiswa dan 113 dosen dengan kualifikasi S2 dan S3. Kemudian UNSA memiliki kampus di tiga lokasi, yakni kampus lama di dalam Kota Sumbawa dan kampus utama di Jalan Raya Sering, Kecamatan Unter Iwes. Selanjutnya di lokasi Bukit Biling Monte dengan luas 30 hektar yang dipersiapkan untuk kampus penegerian UNSA. “Kami berharap penegerian ini bisa segera terwujud dan harapan ini sudah disampaikan langsung kepada Wakil Presiden saat berkunjung ke UNSA beberapa waktu lalu. Beliau sudah berjanji, begitu moratorium dicabut, UNSA menjadi prioritas untuk dinegerikan. Insya Allah,” ucapnya.

Mengenai prestasi sudah tak terbantahkan. Semua Prodinya sudah terakreditasi. Demikian dengan institusinya menjadi salah satu dari 6 perguruan tinggi di NTB yang terakreditasi. UNSA diakreditasi dengan rangking ke-856 dari 4000-an perguruan tinggi. UNSA juga merupakan kampus riset peringkat kedua di NTB setelah UNRAM. Sementara peringkat akreditasi institusinya berada pada rangking tiga di NTB. Tak hanya itu UNSA sudah mendapat sertifikat predikat Kampus Goodpractice dari Dikti. ‘’Ini berkat kerjasama semua unsur yang ada di lembaga ini. Semoga bisa kita pertahankan dan tingkatkan,” tandasnya. (JEN/SR)

 

rokok pilkada mahkota NU

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *