SUMBAWA BESAR, SR (18/10/2016)
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI telah menetapkan SMA Negeri 2 Sumbawa sebagai salah satu Sekolah Rujukan. Dengan menyandang predikat tersebut, sekolah unggulan dalam Kota Sumbawa ini melahirkan sejumlah program strategis. Programnya meliputi penguatan delapan Standar Nasional Pendidikan (SNP). Yaitu standar kompetensi lulusan, standar isi, standar proses, standar pendidikan dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan pendidikan dan standar penilaian pendidikan. Dalam mewujudkan 8 SNP, pihak sekolah terus berbenah. Mulai dengan melakukan penguatan administrasi, penguatan kurikulum 2013 hingga evaluasi metode dan strategi pembelajaran. Kemudian menggunakan soal berbasis IT serta penggunaan raport elektronik.
Di samping itu, pihak sekolah terus menggecarkan program literasi yaitu membaca buku 15 menit sebelum proses belajar mengajar dimulai. Sebenarnya, program serupa telah lama diterapkan. Namun dengan media baca yang berbeda, yakni Al-Quran. “Sekarang kita selang-seling. Sehari membaca buku, hari berikutnya membaca Al-Quran,” kata kepala sekolah setempat, Drs H Muhammad Tahir, M.Pd,
Dalam pelaksanaan program literasi, pihak sekolah mendirikan perpustakaan di sejumlah titik. Selain perpustakaan induk, juga terdapat cabang perpustakaan di kelas-kelas hingga di kantin-kantin sekolah. Program lainnya adalah program kewirausahaan. Program ini bertujuan untuk membangun semangat kewirausahaan siswa. Salah satu upayanya akan digelar bazaar, 26 November mendatang bertepatan dengan Hari Guru.
Disinggung mengenai kendala, mantan Kepala SMA Negeri 4 Sumbawa ini, mengaku selalu ada terutama minimnya dukungan anggaran yang menurutnya tidak sesuai dengan jumlah program SMA rujukan. Untuk diketahui, jumlah dana dalam program ini Rp 200 juta per sekolah. Sebagai Sekolah Rujukan, SMAN 2 Sumbawa memiliki sekolah imbas yakni SMAN 4 Sumbawa, SMA Muhammadiyah, SMAN 1 Moyo Utara, SMAN 1 Utan dan SMAN 1 Rhee. (JEN/SR)
