Sumbawa Besar, SR (19/08/2015)
Ratusan alat dan sarana kesehatan milik RSUD Sumbawa menjadi ‘bangkai’. Alkes tersebut dibiarkan menumpuk tak beraturan di bagian belakang atau di depan Kamar Jenazah. Alat yang sudah tidak terpakai ini tampak semrawut sehingga tak sedap dipandang mata. Tragisnya lagi alkes senilai miliaran rupiah ini berada di luar tanpa ada gudang yang aman. Kondisi tersebut berpotensi terjadinya pencurian karena jika dijual masih bernilai ekonomis.
Kabag TU RSUD Sumbawa, H Ahmadi SE yang ditemui SAMAWAREA, Rabu (19/8) mengaku tak bisa berbuat banyak karena memang tidak tersedia gudang penyimpanan aset tak terpakai ini. Terpaksa barang inventarisir yang sudah dalam keadaan rusak atau tidak layak pakai ini, dibiarkan di luar dan menumpuk secara tak beraturan. Ia tidak menampik ada beberapa barang yang hilang karena tidak ada petugas khusus yang menjaganya. “Barang-barang ini adalah inventaris yang pengadaannya sejak Tahun 1997 lalu, keadaannya sudah tua, rusak, dan jadi rongsokan serta tidak dapat digunakan lagi,” kata Haji Ahmadi.
Untuk memperbaikinya sudah tidak memungkinkan lagi karena sparepartnya sudah tidak tersedia, mengingat barang inventaris ini adalah produksi lama. Selain itu alat kesehatan (alkes) sekarang ini sudah canggih dan memiliki kapasitas atau kemampuan yang lebih mumpuni dari alkes sebelumnya.
Terhadap keberadaan inventaris rusak tersebut, Haji Ahmadi mengaku sudah pernah mengusulkan untuk penghapusan aset. Namun sampai saat ini belum mendapat jawaban. Selain alkes, ada beberapa peralatan elektronik dan paling banyak adalah AC (Air Conditioner). Menurut Haji Ahmadi, cepat rusaknya AC ini karena dari pertamakali dibeli dan dipasang di ruang perawatan pasien, tidak pernah mati, terus nonstop. Sebagiannya bisa diperbaiki namun sebagian lainnya terpaksa menjadi barang rongsokan. Karenanya Ia berharap penghapusan barang inventaris tak terpakai ini dapat direalisasikan pemerintah. (Jen/SR)
