Sikapi Analisa Intelijen
Sumbawa Besar, SR (28/07/2015)
Pengamanan pendaftaran pasangan bakal calon bupati dan wakil bupati Sumbawa pada hari terakhir di KPU Sumbawa, Selasa (28/7) tidak seperti biasanya. Jumlah anggota polisi yang diterjunkan menjaga prosesi tersebut diperbanyak, penjagaan diterapkan secara berlapis dan diperketat. Bahkan polisi juga menurunkan water canon serta pasukan Brimob bersenjata lengkap. Kapolres Sumbawa AKBP Karsiman SIK MM terlihat memimpin langsung pengamanan tersebut. Pengamanan tak biasa ini dilakukan karena di hari terakhir tersebut dua pasangan bakal calon melakukan pendaftaran dan dikabarkan pada waktu yang bersamaan. Terlebih lagi dua bakal calon yakni Jack Morsa—H Irwan Rahadi (JIWA) dan Ir H Mokhlis M.Si—Baijuri Bulkiah SH (MUJUR) sudah ‘berselisih’ politik dalam merebut tiket untuk menjadi kontestan Pilkada. Namun perkiraan itu tak sampai terjadi, sebab pasangan MUJUR tiba sesaat setelah pasangan JIWA menyelesaikan proses pendaftaran meski masih berada di dalam arena. Aparat kepolisian yang dibagi menjadi dua kelompok besar berusaha menghindari pertemuan dua pendukung. Pasangan JIWA dan pendukungnya diarahkan untuk keluar dari pintu barat kantor KPU untuk selanjutnya menggunakan jalur Jalan Cendrawasih menuju Posko JIWA di Jalan Mawar Sumbawa guna menghindari pertemuan dengan massa MUJUR yang datang dari Jalan Garuda lalu disambut komisioner KPU di pintu sebelah timur.
Kapolres Sumbawa, AKBP Karsiman S.IK MM yang dikonfirmasi SAMAWAREA menyebutkan sebanyak 400 personil gabungan Polres dan Brimob diterjunkan ke lokasi pendaftaran pasangan calon. Jumlah aparat ini sudah menjadi SOP yang disesuaikan dengan analisa dan berbagai kemungkinan termasuk laporan dari intelijen. Pihaknya akan berupaya memberikan pengamanan maksimal, sehingga masyarakat Kabupaten bisa melihat dan merasakan bahwa politik di Kabupaten Sumbawa berjalan aman dan sehat. Ia berharap semua pihak dan seluruh pasangan calon beserta pendukungnya ikut menciptakan kemananan dan ketertiban. Apapun hasil yang diputuskan KPU dapat diterima karena telah melalui semua mekanisme sesuai aturan hukum yang berlaku. “Menjaga keamanan dan kondusifitas daerah menjadi tugas dan tanggungjawab bersama. Mari kita wujudkan Pilkada yang damai, sukses dan berkualitas,” tandasnya. (Jen/SR)