Sumbawa Besar, SR (24/06/15)
Situasi politik menjelang digelarnya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak di 7 kabupaten/kota wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) terutama di Kabupaten Sumbawa mulai menghangat. Situasi ini bukan tidak mungkin dapat memantik terjadinya kerawanan keamanan, mengingat masing-masing calon kandidat telah memiliki basis massa yang mulai bergerilya ‘merebut’ simpatik masyarakat. Jika tidak cepat diantisipasi bakal menimbulkan gesekan. “Peran semua pihak sangat diharapkan untuk tetap menjaga situasi tetap kondusif,” ucap Kapolda NTB, Brigjen Pol Drs Umar Septono SH MH saat dicegat SAMAWAREA dalam kunjungan silaturrahimnya ke Kabupaten Sumbawa, Rabu (24/6).
Ia mengakui langkah antisipasi Pilkada sudah mulai dilakukan jajarannya sebagaimana pengalaman yang dilakukan pada Pemilihan Presiden (Pilpres). Namun saat Pilpres, calon yang dipilih berada di Jakarta, sehingga gesekan politik yang timbul sangat kecil. Berbeda dengan Pilkada, yang menang dan kalah berada di depan mata. Karenanya penanganan dan pengamanan yang dilakukan memiliki kekhususan. Untuk itu peran serta seluruh lapisan masyarakat sangat diharapkan. Apabila ada perbedaan atau perselisihan dapat diselesaikan dengan musyarawah dan tidak malah memancing situasi. Tokoh-tokoh yang maju untuk menjadi kandidat calon diminta tidak membakar emosi masyarakat melainkan dapat mengarahkan ke hal-hal yang positif. Demikian dengan masyarakat untuk tidak menjadi provokator dan terprovokasi melakukan tindakan-tindakan yang mengarah kepada inkondusifitas maupun hal yang berisiko hukum. “Keamanan dan kondusifitas wilayah adalah tanggung jawab bersama, karena kita semua cinta kedamaian dalam rangka membangun daerah terutama Sumbawa yang kita cintai ini,” demikian Kapolda. (*)
CAPTION: Kapolda NTB bersama Wabup Sumbawa dan unsur Muspida serta tokoh Sumbawa (foto: Ist/SR)
