Jakarta, SR (07/04)
Kabupaten Sumbawa mendapat kehormatan dari pemerintah pusat sebagai tempat awal hadirnya Science and Techno Park di Indonesia. Hal ini ditandai dengan penandatanganan kesiapan Kabupaten Sumbawa sebagai lokasi Science and Techno Park. Penandatanganan dilakukan oleh Bupati Sumbawa Drs Jamaluddin Malik bersama Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Prof Dr Moh Nasir di Kantor Menristek Dikti di Jakarta, Selasa (7/4) hari ini.
Bupati Sumbawa menandatangani amanah ini bersama Gubernur Sumatera Selatan, Gubernur Riau, Gubernur Kalimantan Utara, Bupati Kaur Bengkulu, Walikota Solo dan Bupati Sragen. Ketujuh lokasi inilah yang dijadikan percontohan oleh pemerintah pusat untuk memulai hadirnya Science and Techno Park di Indonesia. Kabupaten Sumbawa merupakan satu-satunya daerah di Indonesia timur yang memperoleh penghormatan ini.
Science and Techno Park adalah program 5 tahun pemerintah untuk memajukan Science and Technology dengan membangun fasilitas fisik, laboratorium canggih, pusat pelatihan keuangan dan UKM, incubator bisnis dan kawasan industry.
Diharapkan dengan hadirnya Science and Techno Park maka penelitian-penelitian kampus akan sangat terbantukan dengan keberadaan lab-lab canggih untuk kemudian memancing komersialisasi riset karena munculnya star up companies yang melahirkan industrialis handal di masa yang akan datang. Untuk Kabupaten Sumbawa sendiri, Bupati Sumbawa Drs Jamaluddin Malik sudah menetapkan Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) sebagai lokasi Science and Techno Park di Kabupaten Sumbawa.
Rektor UTS, Dr Arief Budi Witarto yang mendampingi Bupati Sumbawa dalam penandatanganan, merasa bangga dan berterima kasih kepada Bupati yang memberikan kepercayaan kepada UTS untuk mengelola Science and Techno Park. Rektor merasa yakin proses belajar mengajar di UTS akan semakin bagus dengan fasilitas yang canggih sehingga UTS akan terus berprestasi dan menjelma menjadi universitas andalan di Indonesia bagian timur.
Peletakan batu pertama Science and Techno Park akan dilakukan oleh Menteri Bappenas Andrinof Chaniago dan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Prof Dr Muhammad Nasir. Menristek Dikti sangat bangga akan prestasi-prestasi UTS meskipun masih berusia belia. “Kami berharap UTS terus mengembangkan keunggulan berbasis lokal,” pesan Prof Nasir—sapaan akrab Menristek Dikti. (*)