SUMBAWA BESAR, SR (14/08/2018)
Dampak musibah kebakaran yang menimpa warga Pulau Bungin, Kecamatan Alas, hingga kini masih terasa. Sebab korban kebakaran ini masih membutuhkan bantuan, bukan hanya kebutuhan sehari-hari tapi juga tempat hunian yang representatif. Saat ini korban kebakaran yang terdiri dari 31 kepala keluarga (KK) masih tinggal menumpang di rumah keluarga dan pos pengungsian. Terkait kondisi itu, Rumah Zakat (RZ) terpanggil untuk membantu. Kamis (13/9) kemarin, Tim Relawan Rumah Zakat NTB meluncur ke Pulau Bungin. Kedatangan relawan kemanusiaan tersebut membawa serta bantuan berupa 35 Kompor Hock, 3 buah tendon air, dan 19 duz air mineral. Bantuan itu diserahkan Koordinator Relawan Rumah Zakat NTB, Repi S kepada Abdul Kadir selaku Penanggung Jawab Posko Pengungsi Korban Kebakaran di Pulau Bungin.
Kepada SAMAWAREA, Repi mengakui kondisi korban kebakaran yang memprihatinkan. Mereka tidak memiliki tempat tinggal dan masih menempati tenda di Posko Pengungsian. Belum lagi memasuki musim penghujan yang bakal menambah penderitaan para korban. “Ini harus segera diatasi dengan membangunkan hunian sementara yang lebih representative,” tegas Repi—sapaan relawan yang sangat getol dalam menangani korban gempa dan kebakaran ini.
Saat ini diakui Repi, sudah ada calon hunian yang beratapkan terpal, tapi belum bisa difungsikan sebagaimana mestinya. Karena lantainya harus ditimbun dengan pasir serta tak berdinding. Dan yang paling miris adalah, terpal sebagai atap juga sudah mulai robek. Melihat kondisi ini, Repi mengaku Rumah Zakat maka dalam waktu dekat akan kembali lagi ke Pulau Bungin. “Insyaa Allah kami akan segera kembali untuk mengantarkan beberapa yang menjadi kebutuhan dasar para korban. Dan yang paling prinsip saat ini adalah ketersediaan hunian yang lebih privasi dan representative. Minimal hunian sementara (Huntara),” imbuhnya.
Sementara Abdul Kadir sebagai penanggung jawab posko menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Rumah Zakat atas kepeduliannya. “Mewakili warga, kami sangat berharap bisa dibantu untuk hunian, sehingga warga kami bisa lebih tenang dan nyaman,” pintanya. (SR)
