Syamsul Fikri Tegaskan Kadis PUPR NTB Tak Diskriminatif: Ini Murni Soal Keterbatasan Anggaran

oleh -874 Dilihat

MATARAM, samawarea.com (2 Desember 2025) — Anggota Komisi IV DPRD Provinsi NTB, Syamsul Fikri AR, S.Ag., M.Si., meluruskan polemik yang sempat muncul terkait pernyataan Kepala Dinas PUPR NTB, Sadimin, yang sebelumnya dinilai menimbulkan kegelisahan sebagian masyarakat, terutama di Pulau Sumbawa.

Dalam keterangan persnya, Selasa (2/12/2025), legislator asal Dapil Sumbawa–Sumbawa Barat itu menegaskan bahwa tidak ada unsur diskriminasi dalam proses pembangunan infrastruktur dan penanganan jalan yang dilakukan Pemerintah Provinsi NTB.

Menurut Syamsul Fikri, pernyataan Sadimin sejatinya hanya menyampaikan kondisi faktual mengenai keterbatasan anggaran daerah, sehingga penanganan dilakukan melalui skala prioritas.

“Saya kira Pak Kadis PU tidak melakukan diskriminasi pembangunan di Pulau Sumbawa. Beliau hanya menjelaskan bahwa ada keterbatasan anggaran. Jadi bukan berarti jalan rusak tidak diperhatikan,” ujarnya

Ia menambahkan, panjang jalan di Pulau Sumbawa jauh lebih besar dibanding Pulau Lombok sehingga secara logis anggaran penanganannya juga lebih besar.

“Anggaran kita terbatas, sehingga pasti ada skala prioritas. Yang jelas, tidak ada pengabaian,” tegas Sekretaris Fraksi Demokrat DPRD NTB itu.

Syamsul Fikri mengimbau masyarakat untuk menyimak informasi secara utuh dan tidak mengambil kesimpulan yang dapat memicu kesalahpahaman.

“Kita tidak boleh multitafsir. Pernyataan beliau harus disimak dengan utuh, bukan dipotong-potong. Ini semata soal kondisi anggaran yang memang sangat terbatas,” jelasnya.

Ia menyebut postur APBD Provinsi NTB saat ini tidak memungkinkan seluruh jalan rusak diperbaiki sekaligus dalam satu tahun anggaran.

“Kalau mau sekaligus memperbaiki semua ruas jalan, itu tidak mungkin. Anggaran kita tidak cukup. Jadi wajar ada skala prioritas,” imbuhnya.

Selain itu, Syamsul Fikri menilai Sadimin sebagai sosok yang terbuka dan tidak memiliki kecenderungan untuk membeda-bedakan wilayah pembangunan di NTB.

“Beliau orang baik. Kalau pun ada salah ucap atau khilaf, itu manusiawi. Tidak ada manusia yang sempurna,” katanya.

Ia bahkan menyebut Sadimin memiliki kedekatan emosional dengan masyarakat Sumbawa.

“Beliau itu iparnya orang Sumbawa, jadi punya darah Sumbawa juga. Jadi mustahil beliau punya niat diskriminatif,” ungkapnya.

Syamsul Fikri meminta polemik ini tidak terus digoreng dan diperbesar.

“Beliau sudah memberi klarifikasi. Mari kita sikapi persoalan ini dengan bijak, tidak perlu diperbesar,” ujarnya. (SR)

slot gacor

Yusron Hadi nusantara pilkada NU

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *