Polisi Telusuri Jejak Digital Wanita yang Tewas Tertembak Senapan Angin di Mess Cafe 

oleh -278 Dilihat
AIPTU Arifin Setioko, S.Sos, Kanit PPA Reskrim Polres Sumbawa

SUMBAWA BESAR, samawarea.com (31 Desember 2025) – Polres Sumbawa masih melakukan pengembangan penyidikan atas kasus meninggalnya seorang wanita berinisial R (20) yang diduga bunuh diri di sebuah mess kafe di Desa Labuhan Mapin, Kecamatan Alas Barat,  10 Desember 2025 lalu. Salah satu langkah yang kini ditempuh penyidik adalah menelusuri jejak digital korban melalui perangkat telepon genggam miliknya.

Kapolres Sumbawa melalui Kanit Tipidum Reskrim, AIPTU Arifin Setioko, S.Sos., mengatakan penelusuran jejak digital menjadi bagian penting dalam mengungkap rangkaian peristiwa secara objektif. Ponsel korban telah diamankan dan akan dibawa ke Polda NTB untuk dilakukan ekstraksi data.

“HP korban akan kami bawa ke Polda NTB untuk ekstrak data, guna mengetahui aktivitas korban sebelum peristiwa itu terjadi,” ujar Arifin, Rabu (31/12/2025).

Peristiwa tersebut bermula saat pihak kepolisian menerima laporan adanya seorang perempuan dalam kondisi kritis di mess kafe. Korban sempat dilarikan ke Puskesmas Poto Tano dan masih dalam keadaan hidup. Namun, karena keterbatasan peralatan medis, korban kemudian dirujuk ke RSUD Asy-Syifa Taliwang. Setibanya di rumah sakit, nyawa korban tidak dapat diselamatkan akibat luka yang dideritanya.

Sebelumnya, sempat berkembang asumsi adanya penyiksaan terhadap korban, menyusul ditemukannya luka pada bagian kaki. Namun, berdasarkan hasil penelusuran sementara, penyidik menyimpulkan bahwa luka tersebut disebabkan kaki korban terseret saat dibonceng menggunakan sepeda motor menuju puskesmas. Temuan ini sekaligus meluruskan dugaan awal yang sempat berkembang di tengah masyarakat.

Dalam proses penyelidikan, ungkap Arifin, penyidik telah memeriksa sejumlah saksi, mulai dari orang yang pertama kali menemukan korban di tempat kejadian perkara (TKP), penjaga kafe, hingga pemilik kafe. Sempat muncul sinyalemen pemilik cafe diduga menjadi penyebab.

“Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, dugaan tersebut belum mengarah pada bukti yang menguatkan. Saat kejadian, pemilik kafe diketahui sedang dalam perjalanan ke Lombok. Hal ini juga didukung rekaman CCTV,” jelasnya.

Menurut hasil olah TKP yang telah dilakukan, penyidik sejauh ini baru menemukan indikasi dugaan bunuh diri. Meski demikian, kepolisian tetap membuka ruang terhadap kemungkinan adanya tindak pidana lain yang terjadi sebelum peristiwa tersebut.

“Semua kemungkinan tetap kami dalami secara profesional. Jika memang ada penganiayaan yang menyebabkan korban mengalami trauma, itu akan kami buktikan melalui penyelidikan, termasuk dari jejak digital korban,” pungkasnya.

Diketahui, R ditemukan meninggal dunia di mess kafe dengan dugaan bunuh diri menggunakan senjata angin yang ditembakkan ke arah kepalanya. Kasus ini masih terus didalami polisi. (SR)

Yusron Hadi nusantara pilkada NU

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *