Dosen Bioteknologi UTS Kembangkan Susu Kuda Liar Sumbawa untuk Energi Terbarukan Nasional

oleh -151 Dilihat

SUMBAWA BESAR, samawarea.com (15 Desember 2025) — Dua dosen Bioteknologi Universitas Teknologi Sumbawa (UTS), Adelia Elviantari dan Kurniawan Eka Putra, bersama mahasiswa Program Studi Bioteknologi, tengah melakukan penelitian inovatif untuk mencari sumber enzim lipase tahan asam dari susu kuda liar Sumbawa.

Penelitian ini berlangsung sejak Mei hingga Desember 2025 melalui pendanaan hibah riset Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi dalam program Penelitian Dosen Pemula.

Susu kuda liar Sumbawa dikenal memiliki rasa asam yang khas. Keasaman ini muncul karena proses fermentasi spontan yang terjadi secara alami tanpa bantuan manusia. Fermentasi tersebut menghasilkan kondisi lingkungan yang sangat asam namun tetap membuat susu bertahan lama tanpa dimasak.

Kondisi ekstrem inilah yang membuat para peneliti meyakini bahwa terdapat bakteri asam laktat di dalam susu yang mampu menghasilkan enzim lipase tahan asam enzim yang sangat dibutuhkan dalam industri energi terbarukan, khususnya dalam produksi biodiesel.

Adelia Elviantari menjelaskan bahwa enzim lipase tahan asam masih sangat jarang ditemukan dan belum banyak dieksplorasi.

“Selama ini lipase yang umum digunakan industri berasal dari jamur Aspergillus niger, tanaman bangle, atau bakteri Micrococcus luteus. Namun sebagian besar bersifat stabil pada pH basa. Untuk biodiesel, kita butuh lipase yang tahan kondisi asam karena proses produksinya dilakukan pada pH rendah,” ujarnya.

Dalam industri biodiesel, lipase berfungsi menghidrolisis trigliserida menjadi asam lemak bebas dan gliserol, serta bertindak sebagai katalis biologis yang jauh lebih ramah lingkungan dibandingkan katalis kimia. Biodiesel sendiri merupakan bahan bakar alternatif yang memanfaatkan minyak nabati, termasuk minyak jelantah dan minyak sawit, melalui proses transesterifikasi. Saat ini Indonesia terus mendorong penggunaan energi terbarukan, namun salah satu tantangan terbesarnya adalah ketersediaan enzim yang sesuai untuk proses produksi.

“Kami ingin menemukan lipase yang dapat bekerja optimal pada kondisi asam. Jika berhasil, inovasi ini dapat menjadi terobosan penting untuk kemandirian energi nasional, mengurangi ketergantungan pada energi fosil, dan mengurangi emisi karbon,” tambah Kurniawan Eka Putra.

Penelitian dimulai dengan pengambilan sampel susu kuda liar dari peternakan di Desa Penyaring, Kecamatan Moyo Utara. Tim peneliti mengumpulkan susu kuda liar yang telah mengalami fermentasi spontan selama dua minggu dan satu bulan untuk mengamati perbedaan mikroorganisme yang tumbuh. Sampel kemudian dibawa ke Laboratorium Sumbawa Techno Park serta Laboratorium Fakultas Ilmu dan Teknologi Hayati UTS untuk dilakukan isolasi bakteri asam laktat.

Tahap awal penelitian dilakukan dengan isolasi bakteri melalui media khusus, dilanjutkan dengan karakterisasi morfologi dan fisiologi untuk mengetahui ciri-ciri bakteri yang tumbuh. Setelah itu, dilakukan skrining aktivitas lipolitik menggunakan media bakteri asam laktat yang ditambahkan minyak goreng, minyak zaitun, dan rhodamin B.

“Kami melakukan visualisasi menggunakan sinar UV untuk melihat pendaran warna ungu-biru. Warna itu menunjukkan bakteri yang mampu mengurai minyak yang berarti memiliki potensi menghasilkan enzim lipase,” jelas Adelia.

Tidak hanya berhenti pada karakterisasi fenotip, peneliti juga mengidentifikasi jenis bakteri yang ditemukan melalui pendekatan molekuler. Proses ini dilakukan menggunakan teknik PCR untuk melihat DNA bakteri dan menentukan spesiesnya secara lebih akurat. Langkah ini penting agar peneliti mengetahui sumber lipase secara pasti dan dapat mengembangkannya lebih lanjut.

Setelah bakteri penghasil lipase tahan asam teridentifikasi, tim melanjutkan penelitian pada tahap uji aktivitas enzim skala kecil. Uji ini dilakukan untuk mengukur seberapa kuat dan efektif enzim dalam mengurai trigliserida pada kondisi asam.

“Jika aktivitas enzimnya tinggi, maka dapat dilanjutkan ke proses produksi lebih besar. Harapan kami, lipase ini bisa diproduksi secara massal untuk industri biodiesel,” kata Kurniawan.

Menurut kedua peneliti, keberhasilan riset ini akan sangat bermanfaat untuk Indonesia, terutama dalam mendorong keberlanjutan energi terbarukan. Selain itu, pemanfaatan susu kuda liar Sumbawa sebagai sumber mikroorganisme juga membuka peluang baru dalam pengembangan industri bioteknologi lokal.

“Ini bukan hanya riset laboratorium, tetapi juga bagian dari kontribusi nyata UTS untuk daerah. Sumbawa memiliki kekayaan hayati yang unik, dan kami ingin mengangkat potensi tersebut menjadi inovasi yang bernilai nasional,” ujar Adelia.

Saat ini penelitian masih berlangsung, dan berbagai data awal menunjukkan adanya bakteri asam laktat dengan aktivitas lipolitik yang cukup kuat. Tim peneliti optimis bahwa hasil akhir penelitian dapat menghasilkan enzim lipase yang sesuai kebutuhan industri biodiesel.

Penelitian ini juga memberikan pengalaman berharga bagi mahasiswa bioteknologi UTS yang terlibat langsung dalam seluruh proses, mulai dari pengambilan sampel, isolasi bakteri, hingga analisis molekuler. Para mahasiswa mendapatkan kesempatan untuk mempraktikkan teknik laboratorium tingkat lanjut, yang akan menjadi modal penting dalam dunia kerja maupun penelitian lanjutan.

Dengan dukungan teknologi biologi molekuler serta kekayaan sumber daya hayati lokal, inovasi ini diharapkan dapat menjadi langkah besar dalam pengembangan energi ramah lingkungan di Indonesia.

“Kami percaya bahwa Sumbawa memiliki potensi besar, dan melalui penelitian ini kami ingin membuktikan bahwa inovasi dapat lahir dari daerah dan bermanfaat untuk bangsa,” pungkas Kurniawan. (SR)

Yusron Hadi nusantara pilkada NU

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *