SUMBAWA BESAR, samawarea.com (26 November 2025) — Pariri Miri Fest 2025 di Desa Lawin, Kecamatan Ropang, Kabupaten Sumbawa, Rabu (26/11)), berlangsung meriah. Berbagai ritual adat digelar dalam prosesi yang dirangkaikan dengan penanaman ribuan pohon kemiri. Kegiatan ini diliput langsung berbagai media lokal dan nasional termasuk Trans7 yang akan ditayangkan dalam program “Indonesiaku”.
Kegiatan yang dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Sumbawa, serta dihadiri Anggota DPRD Sumbawa dari Dapil 2, Juliansyah dan M. Zain Rosi, eksportir Kemiri NTB Mujenah, para pejabat propinsi dan kabupaten, camat dan kades di Ropang dan Lantung ini, dapat terlaksana salah satunya atas peran besar PT. Sumbawa Jutaraya (SJR) bekerjasama dengan Universitas Teknologi Sumbawa (UTS).
Karena itu Pimpinan PT SJR, Candra Budi Prasetiya, yang didampingi jajarannya di antaranya CSR Department Head PT SJR Gatot Arie Setyanto, serta Staf Humas, Lukman Barak dan Amin, hadir langsung dan disambut hangat ratusan warga setempat.
Dalam sambutannya, Candra Budi Prasetiya menyampaikan apresiasi atas antusiasme warga yang telah menyuguhkan penyambutan meriah, termasuk partisipasi anak-anak di desa tersebut.
“Terima kasih atas sambutan yang sangat hangat. Walaupun cuaca panas, masyarakat tetap antusias. Ini menunjukkan kekuatan besar masyarakat Ropang khususnya Desa Lawin dalam menjaga hutan dan membangun ekonomi desa,” ujarnya.
Menurut Candra, festival ini bukan sekadar perayaan budaya, tetapi juga momentum penting dalam pengembangan program agroforestri dan kemiri sebagai komoditas unggulan desa.
PT SJR bersama Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) menegaskan komitmen untuk mendampingi masyarakat dalam penanaman, perawatan, hingga pengembangan nilai ekonomi kemiri.
“Kemiri bukan sekadar pohon. Ia adalah masa depan. Ia menguatkan hutan, menjaga mata air, dan membawa peluang ekonomi besar bagi Kecamatan Ropang dan Kabupaten Sumbawa,” jelasnya.
Candra juga menyebut bahwa kemiri sudah lama tumbuh di wilayah tersebut dan PT SJR ingin membantu masyarakat meningkatkan produktivitas serta manfaat ekonominya.
Dalam rangkaian Kemiri Miri Fest 2025, masyarakat bersama PT SJR melakukan penanaman lebih dari 6.700 pohon kemiri. Acara ini juga dirangkaikan dengan ritual adat lokal, penyajian hidangan khas Desa Lawin, serta kegiatan budaya lainnya.
Candra menegaskan bahwa festival ini bukan hanya tentang pertanian, tetapi juga tentang pelestarian budaya, penjagaan hutan, dan menghargai warisan leluhur.
Melalui kesempatan itu Candra menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Desa Lawin, Pemerintah Kecamatan Ropang, Pemkab Sumbawa, hingga Pemprov NTB yang terus mendukung program kolaboratif PT SJR.
“Tanpa kebersamaan, program ini tidak mungkin terwujud. Semoga Kemiri Miri Fest 2025 menjadi langkah awal menuju desa yang lebih maju, sejahtera, serta tetap menjaga adat dan alam yang kita cintai,” pungkasnya.
Sementara itu Kepala Desa Lawin, Ahdiyat menyampaikan rasa syukur atas cuaca cerah serta antusias masyarakat yang hadir.
“Alhamdulillah cuaca luar biasa mendukung. Dua hari lalu kami sempat khawatir karena hujan, tetapi hari ini insyaallah menjadi gambaran bahwa Kecamatan Ropang akan menjadi kecamatan yang cerah dengan potensi besar,” ujarnya.
Ahdiyat juga menjelaskan bahwa selain kemiri, Desa Lawin tengah menjalankan program pengembangan kopi yang didukung oleh CSR KPP Mining perusahaan mitra PT SJR.
Menurutnya, hanya dua kecamatan, Ropang dan Lantung yang saat ini menjadi prioritas program agroforestri tersebut. Bahkan untuk pengembangan kopi, Desa Lawin dan Desa Lebangkar telah menjadi lokasi percontohan.
Ia menambahkan bahwa pada 2025, target pengembangan tanaman Arabika mencapai 500.000 pohon, bekerja sama dengan pemerintah kabupaten dan provinsi.
Terkait dengan penanaman kemiri sebagai rangkaian Kemiri Miri Fest 2025, masyarakat Desa Lawin juga mempertahankan tradisi lokal melalui ritual adat Nepi Mona, yakni prosesi adat untuk menentukan pihak yang berhak melakukan penanaman pertama.
Ahdiyat menjelaskan bahwa ritual ini erat dengan nilai-nilai keberkahan, dan secara tradisi hasil Nepi Mona sering kali lebih dominan memilih perempuan sebagai penanam pertama..
Ahdiyat menyampaikan terima kasih kepada PT SJR, KPP, Pemerintah Kabupaten Sumbawa, Pemerintah Provinsi NTB, UTS, serta seluruh pihak yang terus mendukung pembangunan desa melalui program berkelanjutan.
Ia menegaskan bahwa masyarakat Desa Lawin siap menerima, menjaga, dan menjalankan program perusahaan serta pemerintah demi mewujudkan Sumbawa unggul, maju, dan sejahtera.
“Atas nama pemerintah dan seluruh masyarakat Desa Lawin, kami mengucapkan selamat datang dan terima kasih. Jika ada kekurangan dalam penyelenggaraan hari ini, kami mohon maaf sebesar-besarnya,” ucapnya. (SR)






