Fasilitas Kesehatan di Bugis Medang Minim, Warga Kadang Melahirkan di Atas Kapal

oleh -347 Dilihat

Foto: petugas kesehatan mengunjungi warga Bugis Medang secara door to door.

SUMBAWA BESAR, samawarea.com (12 November 2025) — Keterbatasan fasilitas kesehatan yang masih dialami warga di  Desa Bugis Medang Kecamatan Badas, Kabupaten Sumbawa. Hingga saat ini, di desa tersebut belum tersedia Puskesmas Pembantu (Pustu) maupun Polindes (Pondok Bersalin Desa). Yang ada saat ini hanya Posyandu dan bidan desa yang melayani kebutuhan dasar kesehatan masyarakat.

“Pelayanan dilakukan di Posyandu dan rumah bidan desa. Untuk kunjungan tenaga kesehatan dari Pulau Moyo sebagai lokasi Puskesmas, biasanya hanya beberapa kali dalam seminggu,” ujar Kepala Desa (Kades) Bugis Medang, Suryanto, didampingi Sekretaris Desa Abdul Razak, Selasa (11/11/25).

Kondisi ini semakin berat ketika ada warga yang mengalami sakit parah atau hendak melahirkan. Mereka kerap harus menyeberang ke Sumbawa untuk mendapatkan penanganan medis yang memadai. Namun, perjalanan laut yang bergantung pada cuaca sering menjadi tantangan tersendiri.

“Pernah ada warga yang terpaksa melahirkan di atas kapal karena tidak sempat sampai ke Sumbawa. Untungnya, bidan desa selalu sigap mendampingi,” tutur Kades Suryanto.

Ia berharap pemerintah daerah bisa segera memperhatikan kondisi tersebut dengan menambah fasilitas kesehatan dan tenaga medis di Pulau Bugis Medang.

“Kalau bisa, minimal ada satu dokter yang ditempatkan di kampung. Selama ini kita kekurangan tenaga kesehatan,” tambahnya.

Suryanto menegaskan bahwa peningkatan layanan kesehatan sangat penting, mengingat jarak antara wilayah Bugis dan Bajo yang cukup jauh serta kondisi transportasi yang terbatas. Dengan adanya dukungan pemerintah, ia optimis pelayanan kesehatan masyarakat di Bugis Medang bisa lebih maksimal.

Sementara petugas kesehatan di Pulau Medang, Karno Muzakar menambahkan, selain mengatasi persoalan kesehatan di dalam wilayah Desa Bugis Medang, perlu dipikirkan keberadaan rumah singgah di Kota Sumbawa.

Selama ini warga kesulitan ketika merujuk keluarganya di rumah sakit yang ada di kota terutama untuk menetap sementara. Jika tidak ada rumah keluarga, terpaksa harus menyewa rumah. Kondisi ini bisa berhari-hari ketika yang sakit menjalani operasi ataupun opname.

“Kami harap keberadaan rumah singgah untuk warga di Pulau Medang perlu dipikirkan dan menjadi perhatian,” pinta Karno saat menyampaikan masalah itu pada Focus Group Discussion (FGD) bersama Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) di Kantor Desa Bugis Medang, Rabu (12/11). (SR)

nusantara pilkada NU

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *