SUMBAWA BESAR, samawarea.com (15 Juli 2025) – Warga di berbagai wilayah Kabupaten Sumbawa kembali mengeluhkan kelangkaan gas elpiji (LPG) bersubsidi ukuran 3 kilogram. Selain distribusi yang tidak lancar dan dugaan permainan harga oleh pangkalan serta pengecer nakal, salah satu penyebab utama adalah terbatasnya kuota gas LPG yang diterima daerah ini.
Menanggapi kondisi tersebut, Bupati Sumbawa Ir. H. Syarafuddin Jarot, MP kepada samawarea, Selasa (15/7/25) pagi menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Gubernur NTB serta pihak Pertamina untuk mencari solusi jangka pendek dan panjang atas persoalan tersebut.
“Kami sudah koordinasi dengan Pak Gubernur dan Pertamina. Besok mulai ada tambahan kuota yang masuk,” ujar Bupati Haji Jarot.
Meski demikian, Bupati mengakui bahwa tambahan kuota yang akan datang ini belum bersifat permanen. Ia menyebut kuota tambahan ini masih bersifat insidentil sambil dilakukan evaluasi terhadap kebutuhan riil masyarakat.
“Kita belum tahu jumlah pasti berapa tambahan kuotanya. Masih bersifat insidentil dulu, sembari kita pelajari kekurangannya sambil berjalan,” jelasnya.
Kelangkaan gas LPG 3 kg dalam beberapa pekan terakhir membuat masyarakat harus membeli dengan harga yang jauh di atas harga eceran tertinggi (HET), bahkan mencapai dua kali lipat dari harga normal. Kondisi ini diperparah dengan adanya oknum pangkalan dan pengecer yang diduga menahan distribusi demi keuntungan pribadi.
Pemkab Sumbawa tegas Bupati, berkomitmen untuk terus melakukan pengawasan serta meminta aparat terkait untuk menindak tegas praktik curang dalam penyaluran gas bersubsidi ini. Sementara itu, masyarakat diminta untuk tetap tenang dan melaporkan jika menemukan penyimpangan distribusi di lapangan. (SR)





