SUMBAWA BESAR, SR (16/03/2017)
Pengguntingan pita oleh Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia, Juri Ardiantoro M.Si Ph.D menandai launching Rumah Pintar Pemilu (RPP) “Bala Late” Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sumbawa, Kamis (16/3) pagi tadi. Peresmian rumah pintar yang merupakan inovasi cerdas para komisioner setempat ini dihadiri Wakil Bupati Sumbawa Drs. H. Mahmud Abdullah, Ketua KPU NTB Lalu Muhammad Aksar, Asisten I Dr. HM Iksan M.Pd, para komisioner se NTB, anggota Forkopimda, para kepala SKPD, pimpinan partai politik, kepala sekolah, guru, pelajar dan masyarakat.

Ketua KPU Sumbawa, Syukri Rahmat, S.Ag mengatakan, RPP Bala Late ini adalah inovasi dan motivasi untuk memberikan kecerdasan politik bagi segenap anak bangsa khususnya masyarakat Sumbawa. RPP ini didesain dengan entitas Samawa sehingga dinamakan Bala Late. Bala Late terdiri dari dua suku kata. Bala artinya rumah besar yang merupakan salah satu simbol peradaban sejarah masyarakat Sumbawa. Bala dulunya disebut rumah Sultan, para bangsawan Sumbawa, atau rumah Dea Imam. Kemudian “Late” berarti cerdas.
Dilihat dari desain yang ada, Bala Late tidak sekedar memasang banner yang ditempel di tembok atau dinding yang berisi gambar maupun tulisan tentang Pemilu dan demokrasi. Namun pihaknya mencoba mendesain dengan konsepsi yang sangat indah dan berfilosofis. Banner dibingkai dengan model atap bangunan rumah tradisional Sumbawa menggunakan konsep “Lamun Jalala”. Simbol “Lamun Jalala” dalam pemahaman ke-Sumbawa-an adalah lambang ketauhidan sekaligus puncak dari ilmu spiritual yang dimiliki masyarakat Sumbawa. Lalu menjulur ke bawah terlihat balutan indah seni kelingking ragam hias Sumbawa dalam bentuk ukiran “Lonto Engal”.
Lonto Engal adalah umbi-umbian sebangsa talas, memiliki tiga makna. Pertama, keberlangsungan generasi. Kedua, kesetiaan, karena Lonto Engal meski sudah mati daunnya tak pernah lepas dari julurnya. Makna ketiga adalah rendah hati. Meski pada musim kemarau tidak tampak, tapi ketika digali akan ditemukan sebongkah isi yang luar biasa.
Meski bernuansa Samawa, ungkap Syukri, namun rumah pintar (Bale Lata) memenuhi semuanya persyaratan KPU RI. Baik dari segi materi yang ditampilkan, data, tata ruang maupun kebutuhan ruangan. Ada audio visual, ruang pameran, display alat peraga pemilu seperti market atau biorama dengan berbagai informasi tentang sejarah atau peristiwa kepemiluan dan demokrasi. Kemudian ada papan informasi, ruang simulasi, ruang diskusi, media center, dan balai panggung (rumah kecil) tradisional Sumbawa.
Untuk mendorong eksistensi Rumah Pintar Pemilu ini, lanjut Syukri, KPU Sumbawa secara intens melakukan publikasi kegiatan, melakukan interaksi publik dan sebelumnya berkunjung ke berbagai universitas di Sumbawa untuk menggugah civitas setempat belajar dan berdiskusi di KPU dalam bentuk kuliah lapangan. Demikian dengan adik-adik kami yang duduk di bangku SMA dan SMK.
Namun demikian Ia menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Pemda Sumbawa. Karena berkat jasa baik pemerintahan Husni—Mo, Bala Late KPU bisa terwujud. “Kalau di Dompu, Bima dan daerah lain disupport KPU pusat, tapi kami disuport Pemda. Hanya yang kami minta Ketua KPU pusat datang untuk meresmikan apa yang telah diberikan Pemda Sumbawa,” ujar komisioner santun ini.
Di bagian lain, Syukri menyinggung Pilkada yang telah dilaksanakan jajarannya berlangsung sangat aman dan sukses. Sumbawa menjadi satu-satunya kabupaten di Indonesia yang berani dan berhasil melaksanakan debat kandidat secara terbuka di lapangan dan dihadiri ribuan pendukung dari masing-masing pasangan calon. Tidak ada sedikitpun pertikaian semua berlangsung layaknya sebuah pesta. Hal ini membuktikan kecerdasan politik masyarakat Sumbawa yang sangat luar biasa. Pihaknya juga menjalin MoU dengan Kejaksaan, kepolisian dan Inspektorat Sumbawa dalam rangka mewujudkan Pilkada bersih, berintegritas dan bebas korupsi. Sumbawa juga menjadi satu-satunya daerah yang menjalin MoU ini dan terwujud.
Berbagai kegiatan lain dilaksanakan KPU Sumbawa dalam mensosialisasikan sekaligus meningkatkan partisipasi pemilih. Di antaranya menyelenggarakan sayembara maskot, lomba membuat dan membaca puisi, baca lawas dan jinggel Pilkada. Bukan hanya pra dan saat Pilkada, KPU Sumbawa full kegiatan. Pasca Pemilu pun aktivitas berlangsung seperti biasa. Sepanjang Tahun 2016 lalu, ungkap Syukri, KPU Sumbawa menggiatkan sosialisasi pendidikan pemilu dan demokrasi kepada kelompok nelayan di Pulau Bungin, petani kopi di Batu Dulang Kecamatan Batu Lanteh, tokoh pemuda, tokoh agama dan tokoh masyarakat di Kelurahan Uma Sima dan Labuhan Badas. KPU Sumbawa juga menggelar diskusi kepemiluan dengan guru PKN yang dirangkaikan dengan penandatanganan MoU antara KPU dan Dinas Diknas Sumbawa. MoU itu dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang pemilu dan kepada anak ini dengan mengintegrasikannya dalam mata pelajaran PKN. “Kami sudah siapkan silabusnya dan mendampingi adik SMA/SMK untuk menyelenggarakan pemilihan umum Ketua OSIS ala Pilkada. Semua tahapan pilkada dipraktekkan mulai dari proses pemutakhiran data, pencalonan, debat kandidat, kampanye, hingga pemilihan. “Ini kami praktekkan di MAN 2 Sumbawa dan berlangsung sukses. Insya Allah Agustus 2017 mendatang, ada 20 SMA/SMK yang akan kami damping,” sebutnya.
Inovasi komisioner KPU Sumbawa terdiri dari Syukri Rahmat S.Ag, Sudirman S.IP, Dr. Yuyun Nurul Azmi M.Pt, Aryati S.Pd.I dan Kholis S.AP serta Sekjennya, Lahmuddin “Den Jude” SE, tak berhenti sampai di situ saja. Untuk menambah wawasan masyarakat tentang politik dan demokrasi, mereka membuat buletin Samada. Bahkan KPU Sumbawa menerbitkan sejumlah buku yakni “Mengantar Pemimpin Baru di Balik Daftar Pelaksanaan Pilkada Sumbawa Tahun 2015”, buku laporan Pilkada Tahun 2015 dan Buku Potret Pemilu 2014.
Untuk diketahui, launching RPP Bala Late ini berlangsung meriah. Selain disemarakkan dengan jingle Pemilu, juga dihangatkan dengan Saceko, dan perfomance duta pemilu Sumbawa pada pembacaan puisi. Dalam kegiatan itu juga Ketua KPU Sumbawa menyerahkan bantuan untuk korban banjir kepada Wakil Bupati Sumbawa, serta penyerahan sejumlah buku yang diterbitkan KPU Sumbawa kepada Ketua KPU pusat dan Ketua KPU NTB. (JEN/SR)