TGB Sindir “Ahok” Jaga Lisan

oleh -428 Dilihat
Gubernur NTB, M Zainul Majdi

MATARAM, SR (11/11/2016)

Dugaan penistaan terhadap Al-Qur’an/Agama yang melibatkan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, mendapat sindiran sekaligus sorotan keras dari orang nomor satu di Nusa Tenggara Barat (NTB) ini. Pasalnya, cerminan sikap atas apa yang dilakukan Ahok tersebut tidak patut untuk ditiru. Terlebih, dilakukan oleh seorang pejabat publik. “Belajarlah menjaga lisan. Karena seharusnya pejabat publik itu memberikan contoh dapat menjaga keselarasan antar sesama bukan menghina. Maka sangat wajar jika umat muslim marah, karena seorang muslim harus menjunjung tinggi kebenaran dan harus siap membela agama (jihad),” ungkap TGB-Gubernur NTB pada momen Sholat Jum’at (11/11) di Masjid Raya At-Taqwa Kota Mataram.

Menurutnya, wajar umat muslim memberikan sikap demi kejelasan, sehingga menggelar aksi akbar bela Islam jilid II. Sebab, umat muslim sudah tentu akan membela kitab suci. “Tidak boleh ada penistaan dalam apapun baik agama maupun kitab. Jaga, hargai dan mari saling menghormati satu sama lain dalam kebersamaan,” ujar Gubernur.

Perlu diketahui lanjutnya, energi umat Islam pada momen 411 lalu, tidak boleh disalahartikan ataupun digunakan untuk dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang memiliki kepentingan pribadi. Sebaiknya hal ini fokus dijadikan pembelajaran bersama. “Di dalam peristiwa pasti ada pembelajaran yaitu ambil hikmahnya,” kata TGB.

Aksi 411 lalu juga dinilainya berhasil dan sukses, dimana umat Islam dari segala penjuru sudah menyatakan sikap tegas meminta Presiden dan Kepolisian mengusut secara tuntas kasus tersebut sehingga menuai kejelasan serta keadilan. “Aksi kemarin terbilang sukses. Karena sekarang kepolisian sedang menjalankan proses hukum. Untuk itu, kita sebagai warga negara sekaligus umat muslim harus menghargai proses hukum yang sedang berjalan tanpa harus melakukan hal-hal yang tidak diinginkan,” kata TGB. “Jangan sampai ada aksi rusuh, mari kita bersama ciptakan suasana aman, nyaman dan tenang. Selain itu, negara kita adalah negara hukum. Mari kita jaga dan hargai proses hukum yang sedang berjalan,” tambahnya. (NA/SR)

nusantara pilkada NU

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *