Pesan Sultan untuk Husni Mo, Jadilah Pemimpin yang Amanah

oleh -145 Dilihat

KERJASAMA SAMAWAREA DENGAN HUMAS DAN PROTOKOL PEMDA SUMBAWA

SUMBAWA BESAR, SR (03/04/2016)

Dea Maswama Sultan Muhammad Kaharuddin IV menyerahkan pasatotang adat kepada Bupati dan Wakil Bupati Sumbawa, HM Husni Djibril B.Sc—Drs H Mahmud Abdullah. Penyerahan pasatotang yang dilaksanakan di Istana Dalam Loka, Minggu (3/4), dikemas dalam sebuah prosesi adat yang diinisiasi Lembaga Adat Tana Samawa (LATS). Hadir dalam prosesi tersebut Pimpinan DPRD Sumbawa, Dr. A. Rachman Alamudy SH M.Si dan Kamaluddin ST M.Si, beserta anggotanya, perwakilan Forkopimda, Sekda, asisten, staf ahli, kepala SKPD dan camat. Di hadapan Bupati dan Wakil Bupati yang duduk di singgasana didampingi istri masing-masing, Sultan Sumbawa membacakan pasatotang. Isinya, “takit ko nene’ kangila boat lenge ma bau tu dapat kerik salamat. Sakantap niat kewa satemung pamendi ke panyadu. Bakarante gama kewa benar ke adil. To didi, mengas pamikir, guar panangar. Manang tenga, sapalangan hukum kewa benar ke adil. Sating musyawarah mufakat. Sakuta ibadat, arap kasuka ke tunas kareda Allah subhanahu wata’ala. Kewa pelihara marwah ke martabat tau ke tana Samawa,” kata Sultan. Setelah itu Sultan Sumbawa menyerahkan salinan pasatotang yang sudah dibingkai rapi dalam figura cukup besar kepada Bupati Sumbawa. Pasatotang itu akan dipajang di ruang kerja Bupati agar setiap saat dapat dilihat, dibaca dan diresapi diresapi maknanya.

Baca Juga  Parkir UD Ratna dan Bangunan Perabot Agung Dipersoalkan
Sultan Sumbawa Muhammad Kaharuddin IV
Sultan Sumbawa Muhammad Kaharuddin IV

Sultan Sumbawa Muhammad Kaharuddin IV mengatakan, pasatotang adat ini adalah bentuk penghormatan Sultan dan LATS terhadap hasil pilihan rakyat pada Pilkada 9 Desember lalu yang merupakan manivestasi dari sebuah demokrasi. Selain bupati dan wakil bupati, pasatotang adat ini juga melekat untuk semua jajaran birokrasi di Pemda Sumbawa. “Ini bentuk dukungan pihak kesultanan kepada bupati dan wakil bupati Sumbawa sebagai pemimpin daerah. Saya berpesan jadilah pemimpin yang amanah, memerintah dan menyelesaikan masalah secara bersama-sama. Ingat adat Sumbawa sikapnya tidak pernah menyingkir dari masalah tapi menghadapi setiap masalah kemudian menyelesaikannya,” pesan Sultan.

Sementara Sekretaris LATS, Syukri Rahmat S.Ag menambahkan pasatotang adat yang diberikan itu adalah wujud dari adanya kewajiban dan kepedulian bersama untuk saling mengingatkan tentang kedudukan dan fungsi masing-masing. Tujuan utamanya semata-mata saling menghormati dan menghargai. Pemberian pasatotang adat itu pada prinsipnya mengandung harapan tau ke Tana Samawa, sebagaimana diamanatkan dalam sumpah jabatan bupati dan wakil bupati Sumbawa. “Pasatotang adat ini wujud dari semangat kebersamaan dan kearifan lokal yang dimiliki tau dan tana Samawa dalam mempersatukan semua elemen. Landasan utamanya adalah saling sadu, saling beri, saling angkat, saling pendi dan saling maaf,” paparnya. (JEN/SR)

rokok pilkada mahkota NU

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *