Pertemuan Pokjanal UKBM Wujudkan Sumbawa Sehat

oleh -89 Dilihat

SUMBAWA BESAR, SR (28/10/2015)

Pemerintah Kabupaten Sumbawa melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa menggelar Pertemuan Pokjanal Usaha Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat atau Forum Peduli Kesehatan tingkat Kabupaten/Kota Tahun 2015 di Aula Hotel Cendrawasih Sumbawa, Selasa (27/10)

Dalam rapat yang dipimpin Sekretaris Daerah Kabupaten Sumbawa dan menghadirkan narasumber dari Dinas Kesehatan Provinsi NTB tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa Didi Darsani Apt melaporkan bahwa pertemuan tersebut digelar terkait dengan usaha kesehatan berbasis masyarakat dalam bidang kesehatan, pangan, gizi, dan lainnya. Misalnya, diadakan Posyandu, Poskesdes, rumah tunggu kelahiran, serta komunitas peduli donor darah. Selain itu, dibentuk juga gerakan pangan tingkat desa dengan tujuan memberi pemahaman kepada masyarakat untuk mengetahui bahaya–bahaya zat kimia yang digunakan dalam bahan makanan yang dijual bebas.

Sekda Drs H Rasyidi dalam sambutan saat membuka pertemuan tersebut menyampaikan pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dan terpenting dari pembangunan nasional. Tujuan diselenggarakannya pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal.

Selanjutnya, Sekda Sumbawa menambahkan, capaian pembangunan kesehatan sudah cukup membanggakan dan derajat kesehatan mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Meski demikian, masih banyak masalah kesehatan yang harus dicarikan solusinya. Tentu dukungan berbagai pihak dalam menyukseskan pembangunan kesehatan sangat dibutuhkan agar derajat kesehatan masyarakat dapat meningkat secara berkesinambungan. Saat ini permasalahan yang dihadapi di bidang kesehatan adalah masih rendahnya perilaku hidup bersih dalam masyarakat di beberapa tempat terutama dalam hal kebiasaan buang air besar sembarangan, pencemaran lingkungan karena sampah dan limbah rumah tangga, serta tidak mencuci tangan dengan baik. Terkesan perilaku ini sangat bertolak belakang dengan penerimaan teknologi di masyarakat saat ini seperti penerimaan teknologi komunikasi yang sudah sangat canggih, televisi, dan lain-lain dimana masyarakat sangat cepat merespon dan mengaplikasikannya dalam kehidupan mereka. Demikian dengan jamban dan penyediaan air minum oleh masyarakat responnya masih cukup kurang, sehingga tidak mengherankan bahwa kasus diare, malaria, dan demam berdarah di masyarakat masih cukup tinggi dan hampir terjadi setiap tahun. “Cacingan juga tidak kunjung lenyap dari kehidupan masyarakat, gizi buruk masih menghantui ibu hamil dan anak balita kita, yang mana semuanya itu akhirnya bermuara pada kematian ibu, bayi maupun balita,” jelasnya.

Baca Juga  Wagub Tinjau Program Revitalisasi Posyandu di Dompu

Hal-hal tersebut tentu tidak bisa diintervensi hanya oleh petugas kesehatan. Kepedulian, keterlibatan, dan partisipasi masyarakat mutlak diperlukan. Untuk itulah Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) menjadi media bagi masyarakat untuk dapat ikut terlibat langsung dalam pembangunan kesehatan. Sebagai wahana pemberdayaan masyarakat, posyandu yang merupakan salah satu bentuk UKBM yang dikelola dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan yang bertujuan memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar, dalam hal ini  penurunan angka kematian ibu dan bayi. Dan kelompok kerja operasional pos pelayanan terpadu (Pokjanal Posyandu) dibentuk dalam rangka optimalisasi penyelamatan, peningkatan status gizi dan derajat kesehatan ibu hamil, ibu menyusui, bayi dan balita. Peningkatan perilaku hidup sehat dan kemandirian masyarakat merupakan tanggungjawab bersama, bertanggungjawab melakukan pembinaan secara terus menerus agar kader kesehatan yang ada termotivasi dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. (JEN/SR)

rokok pilkada mahkota NU

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *