Tertembak di Malaysia, Jasad TKI Asal Marente Dipulangkan

oleh -106 Dilihat

Sumbawa Besar, SR (02/07/15)

Jasad Zainuddin Effendy (30) tiba di Sumbawa, Kamis (2/7) dinihari sekitar pukul 03.30 Wita. TKI asal Marente ini tewas tertembak di Johor Baru, Malaysia setahun yang lalu tepatnya 27 April 2014. Namun hingga kini belum ada informasi pasti mengenai siapa dan latar belakang penembakan tersebut. Pemulangan jasad TKI ini cukup alot. Selama ini jasad tersebut disemayamkan di Hospital Sultana Almina, Johor Malaysia. Berkat kerjasama Konjen RI di sana dan BP3TKI yang berkoordinasi dengan Disnakertrans Sumbawa, akhirnya jenazah almarhum berhasil dipulangkan, dan siang di telah disemayamkan.

Kabid Penta Disnakertrans Sumbawa, Z Arifin SPt. M.Si
Kabid Penta Disnakertrans Sumbawa, Z Arifin SPt. M.Si

Kadisnakertrans Sumbawa melalui Kepala Bidang (Kabid) Penempatan Tenaga Kerja, Zainal Arifin S.Pt M.Si yang dikonfirmasi SAMAWAREA di ruang kerjanya, Kamis (2/7), mengatakan, informasi mengenai almarhum baru saja diterima pihaknya setelah dihubungi Konjen RI di Johor Baru Malaysia melalui BP3TKI NTB. Disnakertrans diminta kerjasama untuk proses penyerahan jenazah kepada keluarga almarhum. Jasad korban diterbangkan dari Kualalumpur Malaysia menuju Bandara Soekarno-Hatta menggunakan penerbangan Garuda Airlines 1 Juli lalu. selanjutnya dari Jakarta ke BIL Mataram hingga akhirnya melalui jalur darat tiba di Kecamatan Alas. Disnakertrans Sumbawa yang diwakili Kabid Penta dan dua stafnya menyerahkan jasad itu kepada keluarga almarhum di Desa Marente Kecamatan Alas. Dalam kesempatan itu keluarga menyampaikan terima kasih kepada pemerintah dan pihak terkait lainnya yang sangat berperan dalam pemulangan jenazah almarhum. “Ini sudah menjadi tugas dan tanggung jawab pemerintah terhadap warga negaranya yang bermasalah di luar negeri,” ucap Ipin—sapaan akrab Kabid Penta low profil ini.

Baca Juga  Transaksi Narkoba, Tiga Pemuda Ditangkap

Disinggung mengenai keberangkatan almarhum ke negeri jiran, Malaysia, Ipin mengaku tidak mengetahuinya. Keberangkatan almarhum sebagai TKI tidak terdata dan dianggap unprosedural. Dan sejauh ini pihaknya juga tidak mengetahui bagaimana almarhum tertembak, di Malaysia bekerja sebagai apa. “Kami sudah coba berkoordinasi dengan BP3TKI dan Konjen RI di Malaysia, tapi samopai sekarang belum mendapat informasi resmi,” demikian Ipin. (Jen/SR)

rokok pilkada mahkota NU

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *