Sumbawa Besar, SR (07/05)
Salah satu partai di Kabupaten Sumbawa yang tidak mengalami kemelut di internal caleg partai pasca Pemilu Legislatif 2014 adalah Partai Demokrat. Antar calegnya telah menyadari adanya komitmen siap kalah dan siap menang, sehingga yang kalah tidak mengusik yang menang. Selain itu tidak ada calegnya yang melakukan hal-hal yang melanggar aturan yang memunculkan reaksi untuk mempersoalkan prosesi demokrasi yang dianggap telah berjalan baik.
Ketua Partai Demokrat Sumbawa, Syamsul Fikri S.Ag M.Si yang ditemui di kediamannya, Selasa (6/5), menyatakan kader Demokrat solid dan berada dalam satu komando, sehingga hal-hal yang dinilai berpotensi konflik internal, tidak akan terjadi.
Memang diakui Fikri—akrab politisi low profil ini disapa, awalnya dibangunnya Partai Demokrat di Sumbawa Tahun 2003 lalu penuh dengan pengorbanan. Partai ini dipandang sebelah mata sehingga banyak yang enggan untuk menerima tawaran menjadi pengurus. Akhirnya Fikri melibatkan keluarganya, dan saat itu Partai Demokrat sering disinggung sebagai partai keluarga. Namun setelah partai ini besar, Fikri menegaskan tidak ada dari kalangan keluarganya yang menjadi pengurus. Dan dalam menjalankan roda organisasi dilakukan secara kolektif kolegial. “Inilah yang membuat partai kami jauh dari konflik internal,” ucap Fikri.
Demikian ketika menjaring calon anggota legislative Tahun 2014. Pihaknya membentuk tim verifikasi dari tiga elemen yaitu keagamaan, intelektual dan kepartaian. Caleg yang lolos verifikasi dibuat komitmen bersama. Bagi yang tidak terpilih akan tetap mendapat perhatian bagi yang terpilih. Mereka akan diberikan tiga persen dari dana aspirasi dalam rangka untuk tetap memelihara kader dan simpatisannya. Karenanya yang tidak terpilih akan tetap legowo dan mendukung caleg Demokrat terpilih dalam mengemban amanah rakyat. “Inilah yang membuat partai kami berbeda dengan partai lain,” demikian Fikri. (*)