Dari Selatan Sumbawa, Pemuda Didorong Jadi Penjaga Nalar Kritis dan Agen Perubahan

oleh -491 Dilihat

SUMBAWA BESAR, samawarea.com (21 Desember 2025) — Upaya memperkuat peran generasi muda dalam kehidupan berbangsa kembali dilakukan melalui kegiatan Sarasehan Kepemudaan yang dirangkaian dalam Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Balai Desa Semamung, Kecamatan Moyo Hulu, Kabupaten Sumbawa. Kegiatan ini melibatkan pelajar, mahasiswa, serta kelompok pemuda desa dalam suasana dialog yang terbuka dan partisipatif.

Sarasehan tersebut dirancang sebagai ruang belajar bersama yang menghubungkan nilai-nilai kebangsaan dengan realitas kehidupan anak muda hari ini. Peserta diajak memahami bahwa Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika bukan sekadar konsep normatif, melainkan pedoman etika dan arah berpikir dalam merespons tantangan sosial, politik, dan budaya di tingkat lokal.

Wakil Ketua Badan Penganggaran MPR RI, H. Johan Rosihan, ST dalam penyampaiannya menekankan pentingnya posisi strategis generasi muda dalam beberapa tahun ke depan. Beliau menyebut bahwa perubahan pola interaksi sosial dan dominasi ruang digital menuntut anak muda memiliki nalar kritis yang kuat, namun tetap berakar pada nilai kebangsaan agar tidak mudah terpolarisasi.

Isu kepemimpinan juga menjadi sorotan utama dalam kegiatan ini. Miftahul Arzak selaku Direktur MY Insitute mengajak peserta melihat kepemimpinan sebagai proses pembelajaran yang panjang dan dekat dengan kehidupan sehari-hari.

Menurutnya, keberanian menyuarakan nilai, kesediaan belajar dari lingkungan sekitar, serta konsistensi dalam tindakan sosial merupakan fondasi penting bagi lahirnya pemimpin muda dari desa.

Perspektif kepemudaan berbasis aksi diperkuat melalui pemaparan dari Devira Bunga Ayudya yang memperkenalkan kerja-kerja komunitas lingkungan. Devira mencontohkan bagaimana kepedulian terhadap isu sederhana di sekitar desa dapat berkembang menjadi gerakan kolektif yang berdampak luas, sekaligus melatih kepemimpinan sosial di kalangan anak muda.

Diskusi yang berlangsung di akhir kegiatan menunjukkan tingginya partisipasi peserta. Berbagai pertanyaan terkait masa depan daerah, tantangan belajar di era digital, hingga peran pemuda dalam menyelesaikan persoalan sosial mencerminkan kesadaran kritis generasi muda yang terus tumbuh.

Melalui sarasehan ini, pemuda Sumbawa diharapkan tidak hanya menjadi penonton perubahan, tetapi tampil sebagai penjaga nalar kritis, penggerak komunitas, dan aktor utama pembangunan daerah. Nilai-nilai Empat Pilar MPR RI pun diharapkan semakin hidup dalam praktik keseharian generasi muda. (SR)

Yusron Hadi nusantara pilkada NU

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *