Ratusan Sumur Sudah Ada, tapi Air Bersih Masih Jadi Masalah di Desa Bugis Medang

oleh -456 Dilihat

SUMBAWA BESAR, samawarea.com (11 November 2025) – Ketersediaan air bersih masih menjadi persoalan utama bagi sebagian warga Desa Bugis Medang, Kecamatan Badas. Kepala Desa Bugis Medang, Suryanto, didampingi Sekretaris Desa Abdul Razak dan Ketua BPD, menjelaskan bahwa pemerintah desa telah berupaya menyediakan sumber air minum bagi warga, namun terkendala keterbatasan dana desa dan kondisi geografis.

Menurut Kades Suryanto, pemerintah desa sebelumnya telah membuat sistem penyaluran air minum untuk warga, namun belum dapat menjangkau seluruh wilayah desa.

“Kami sudah berupaya membuat sumber air minum untuk warga, tetapi belum maksimal. Masih banyak warga yang belum bisa menikmati air bersih secara merata,” ujarnya.

Untuk sementara, sebagian warga harus berjalan kaki hingga satu kilometer menuju mata air alami yang memiliki kualitas air terbaik di desa. Mata air tersebut menjadi tumpuan warga yang belum memiliki akses air bersih di rumahnya.

Dari data pemerintah desa, terdapat 427 sumur milik warga di seluruh wilayah Bugis Medang. Namun, di beberapa dusun seperti Turucinnae, kondisi air di sebagian sumur mengandung belerang, sehingga tidak layak untuk dikonsumsi.

Sementara itu, kualitas air di dusun Polewali Cinnae dan Tandrisannae dinilai cukup baik dan dapat digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.

“Air di beberapa wilayah bagus, terutama di Polewali Cinnae dan Tandrisannae. Tapi di Turucinnae banyak air sumur yang mengandung belerang, jadi tidak bisa diminum,” jelas Sekdes Abdul Razak.

Untuk mengatasi kekurangan tersebut, pemerintah desa berencana memperluas jaringan pipa air dari sumber mata air utama. Namun, realisasi program itu masih bergantung pada bantuan pemerintah daerah karena keterbatasan dana desa.

“Dana desa kami terbatas. Kami berharap pemerintah kabupaten bisa membantu perluasan jaringan air bersih agar warga tidak kesulitan lagi,” tambahnya.

Meski menghadapi kendala, warga tetap bersyukur karena masih diperbolehkan mengambil air dari kebun milik warga lain tanpa dikenakan biaya. Jalan menuju sumber air pun sudah mulai diperbaiki agar bisa diakses dengan sepeda motor.

Dengan kondisi tersebut, harapan masyarakat Bugis Medang kini tertuju pada perhatian pemerintah daerah agar program air bersih bisa segera terealisasi dan dinikmati secara merata oleh seluruh warga desa. (SR)

nusantara pilkada NU

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *