SUMBAWA BESAR, samawarea.com — 20 November 2025) — Kabar gembira bagi masyarakat Sumbawa dan calon penumpang lainnya menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025. Kepala Bandara Sultan Muhammad Kaharuddin Sumbawa, Tri Pono Basuki Wijianto, mengumumkan bahwa harga tiket pesawat untuk sejumlah rute mengalami penurunan signifikan, termasuk rute Sumbawa–Lombok yang kini hanya berada di kisaran Rp 500 ribuan.
Penurunan ini terjadi menyusul diberlakukannya kebijakan pemerintah melalui Kementerian Perhubungan, yang tertuang dalam PMK Nomor 71 Tahun 2025. Aturan tersebut mengatur pemberian diskon PPN serta diskon PJP 2U selama periode perjalanan 22 Desember 2025 hingga 10 Januari 2026, dengan masa pemesanan tiket yang sudah dapat dilakukan sejak 22 Oktober 2025.
“Diskon ini diharapkan dapat membantu masyarakat merayakan Natal dan Tahun Baru bersama keluarga. Biasanya harga ke Lombok mencapai satu juta rupiah, kini hanya sekitar lima ratus ribuan. Untuk tiket Sumbawa Denpasar yang biasanya satu setengah juta saat Nataru, sekarang turun menjadi sekitar sembilan ratus ribuan,” jelas Tri Pono.
Meski harga turun cukup signifikan dan diprediksi akan meningkatkan jumlah penumpang, hingga saat ini pihak bandara belum menerima permintaan penambahan armada dari maskapai. Namun, Bandara Sultan Muhammad Kaharuddin tetap membuka peluang penambahan jadwal bila permintaan melonjak.
“Saat ini belum ada permintaan penambahan penerbangan dari maskapai. Tapi kami sangat terbuka jika ke depannya terjadi peningkatan pemesanan,” tambahnya.
Saat ini Bandara Sultan Muhammad Kaharuddin melayani tiga penerbangan harian. Yaitu dua rute menuju Lombok dan satu rute menuju Bali. Untuk jadwal keberangkatan ke Lombok tersedia pada pukul 10.20 Wita dan 13.20 Wita, sementara penerbangan ke Bali berangkat pada pukul 10.20 Wita.
Tri Pono juga menyampaikan bahwa ada sedikit peningkatan penumpang, khususnya setelah adanya penambahan satu penerbangan ke Lombok. Meski demikian, jumlah wisatawan asing sedang menurun sehingga kenaikan jumlah penumpang tidak terlalu signifikan. Peningkatan justru terlihat ketika ada event-event besar yang digelar di Sumbawa. (SR)
