SUMBAWA BESAR, samawarea.com (12 November 2025) – Anggota DPRD Kabupaten Sumbawa, H. Zohran SH, melaksanakan reses di Desa Kerekeh, Kecamatan Unter Iwis, Rabu (12/11), guna menyerap aspirasi masyarakat.
Dalam pertemuan yang dihadiri oleh perwakilan Pemerintah Desa (Pemdes) dan masyarakat setempat, berbagai persoalan diungkap, terutama mengenai infrastruktur jalan dan fasilitas umum.
Pertemuan tersebut dihadiri Kepala Desa Kerekeh Abdul Azis SPd, Sekretaris Desa, serta tokoh masyarakat dan kelompok tani.
Sekdes Kerekeh menyoroti kondisi jalan di Dusun Selang dan Ai Ngelar yang licin dan membahayakan pengguna jalan. “Kami mohon agar jalan ini menjadi prioritas Pemda,” ujar Sekdes.
Menanggapi hal itu, H. Zohran menjelaskan bahwa perbaikan jalan tersebut sebenarnya sudah masuk dalam perencanaan pemerintah daerah ketika ia melakukan kunjungan bersama Sekdis PU. Namun, proyek tersebut ditarik pemerintah pusat untuk penyesuaian kebijakan.
Di balik penarikan itu, politisi NasDem yang disapa Orek ini membawa kabar baik. Menurutnya, wilayah Kerekeh akan menjadi bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN).
“Bendungan Kerekeh akan jadi Proyek Strategis Nasional. Menteri PU dan Menhan sudah meninjau lokasi,” jelasnya.
“Ke depan, daerah ini akan berkembang menjadi kawasan ekonomi baru, dengan dukungan satu batalyon TNI serta kebutuhan air baku dan air bersih,” tambahnya.
Selain infrastruktur jalan, warga juga menyampaikan sejumlah usulan di sektor pertanian dan pendidikan.
Ketua Kelompok Tani Batu Barelong, Sambirang mengusulkan pembangunan reban (salang), jembatan gantung Tiu Ramolong, serta bantuan handtraktor dan handsprayer. Mereka juga meminta pipa sepanjang 100 meter untuk mendukung irigasi.
Sementara itu, Kepala Desa Kerekeh Abdul Azis SPd menambahkan pentingnya pembangunan Jembatan Unsar–Perung, yang akan menjadi penghubung antar dusun serta akses pertanian warga.
Dari sektor pendidikan, Sudirman, guru SMPN 2 Unter Iwes, memohon bantuan pagar sekolah sepanjang 743 meter yang belum terealisasi. Ia menilai pagar tersebut penting untuk menjaga keamanan lingkungan belajar.
Sedangkan Ibu Sumiatun dari Tim Pembina PAUD meminta bantuan pagar dan paving block ukuran 8×15 meter untuk area bermain anak-anak yang sering becek. “Kami butuh paving karena anak-anak bermain becek,” ujarnya.
Terhadap berbagai usulan itu, Haji Orek menyatakan akan memperjuangkan beberapa di antaranya melalui Pokok-pokok Pikiran (Pokir) DPRD. Usulan pagar SMPN 2 Unter Iwes, katanya, akan diupayakan masuk dalam penganggaran daerah.
Untuk kebutuhan PAUD dan pembangunan Masjid Al-Amin, ia menyarankan warga menelusuri program Corporate Social Responsibility (CSR) dari pihak swasta. Ia mencontohkan keberhasilan reses sebelumnya yang menghasilkan bantuan CSR untuk pembangunan Mushalla di Dusun Selang.
“Kita dorong juga lewat CSR, seperti di Selang dulu bisa dibantu pembangunan mushalla,” ungkapnya.
Selain itu, H. Zohran menjelaskan bahwa setiap usulan akan melalui mekanisme penyusunan anggaran pemerintah. Ia juga menegaskan pentingnya sinergi antara masyarakat, desa, dan DPRD agar aspirasi bisa terealisasi secara bertahap. (SR)






