SUMBAWA BESAR, samawarea.com (14 November 2025) – Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Sumbawa, Dra. Hj. Sudarti Mohamad Ansori, menegaskan bahwa pencegahan pernikahan dini harus menjadi gerakan bersama.
Ia berharap para peserta sosialisasi dapat menjadi “perpanjangan tangan” untuk menyampaikan pesan penting ini kepada masyarakat luas.
“Melalui sosialisasi ini, kami ingin memberikan pemahaman yang benar kepada masyarakat, terutama anak-anak, tentang bahaya pernikahan dini. Kami berharap ibu-ibu peserta dapat menyebarkan informasi ini melalui Majelis Ta’lim atau wadah lainnya, sehingga dampaknya semakin meluas,” ujarnya saat membuka kegiatan Sosialisasi Pencegahan Perkawinan Anak dalam rangka Peringatan Hari Ibu ke-97 tahun 2025.
Acara berlangsung di Aula Lantai III Kantor Bupati Sumbawa pada Kamis (13/11), dan dihadiri Kepala Kementerian Agama Kabupaten Sumbawa, DGH. Faisal, S.Ag., M.M.Inov, serta perwakilan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, DP2KBP3A, dan sejumlah OPD terkait.
Ia menekankan bahwa semakin baik pemahaman masyarakat mengenai risiko pernikahan anak, maka upaya pencegahannya akan semakin efektif.
Pada kegiatan yang sama, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sumbawa menjelaskan bahwa Kemenag memiliki peran strategis dalam isu ini melalui pendekatan Solusi Holistik Berbasis Keluarga Sakinah.
Secara nasional, Kemenag terus meningkatkan jumlah fasilitator Bimbingan Perkawinan Calon Pengantin (Bimwin Catin) sebagai langkah untuk meningkatkan kualitas pernikahan dan menekan angka pernikahan anak.
Selain itu, program Bimbingan Remaja Usia Sekolah (BRUS) juga menjadi fokus Kemenag dalam memberikan edukasi sejak dini tentang kesehatan reproduksi, perencanaan masa depan, serta bahaya pernikahan dini.
“KUA adalah garda terdepan dalam pencegahan pernikahan anak. Melalui penyuluhan, konsultasi, dan edukasi kepada remaja dan masyarakat, KUA berperan penting memperkuat pemahaman tentang dampak negatif pernikahan dini,” tegasnya.
Kegiatan sosialisasi ini menjadi momentum bagi pemerintah daerah dan organisasi perempuan untuk terus memperkuat sinergi dalam melindungi anak-anak Sumbawa dari praktik pernikahan dini, sekaligus memperingati Hari Ibu sebagai refleksi pentingnya peran perempuan dalam keluarga dan masyarakat. (SR)






