Gelar Literasi Digital di Pulau Sumbawa, Diskominfotik NTB Gandeng Densus 88 dan Kepolisian

oleh -289 Dilihat

SUMBAWA BESAR, samawarea.com (14 November 2025)  — Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) melalui Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Diskominfotik) terus memperkuat komitmen membangun masyarakat yang tangguh dan cerdas dalam dunia digital. Setelah sukses menggelar literasi digital di berbagai wilayah di Pulau Lombok, kini giliran Pulau Sumbawa menjadi sasaran edukasi dan sosialisasi digital secara kolaboratif.

Kepala Bidang Persandian dan Keamanan Informasi Diskominfotik NTB, Safrudin, menjelaskan bahwa kegiatan literasi digital ini merupakan langkah strategis untuk memperluas pemahaman masyarakat terhadap keamanan, etika, dan tanggung jawab dalam bermedia digital.

“Untuk Senin besok, rencananya kegiatan akan dilaksanakan di Lombok Barat, kemudian dilanjutkan ke Lombok Utara di SMA 1 Bayan. Setelah Lombok tuntas, kami beralih ke Pulau Sumbawa. Semua sudah terjadwal,” jelas Safrudin.

Ia menambahkan, dalam waktu dekat kegiatan serupa juga akan digelar di Kabupaten Dompu, kemudian berlanjut ke Kabupaten Sumbawa dan Kabupaten Sumbawa Barat (KSB). Lokasi pelaksanaan di dua daerah terakhir akan ditentukan bersama Diskominfo setempat.

Program literasi digital ini tidak dilakukan sendiri. Diskominfotik NTB menggandeng berbagai pihak sebagai narasumber, di antaranya Bidang Persandian dan Keamanan Informasi, Kepolisian (Intelkam), serta Densus 88 Anti Teror.

Sinergi lintas lembaga ini diharapkan mampu menghadirkan edukasi yang komprehensif terkait keamanan siber, pencegahan kejahatan digital, serta bahaya penyalahgunaan media sosial.

“Intinya, kita bersinergi dan berkolaborasi untuk memperkuat pemahaman masyarakat NTB dalam dunia digital. Edukasi ini penting sebagai upaya pencegahan kejahatan siber dan penyebaran informasi berbahaya,” ujar Safrudin.

Diskominfotik NTB juga terus mengingatkan masyarakat untuk selalu menjaga etika komunikasi di media sosial, serta waspada terhadap hoaks dan pencurian data pribadi.

Safrudin menekankan pentingnya tidak mudah terprovokasi oleh ujaran kebencian, tidak menyebarkan foto pribadi tanpa izin, dan memahami konsekuensi hukum dari pelanggaran Undang-Undang ITE.

Selain itu, masyarakat diajak untuk melindungi data pribadi dengan kata sandi kuat, autentikasi dua faktor (2FA), dan tidak membagikan informasi sensitif secara berlebihan.

“Bijak dan aman di dunia digital sangat penting untuk mencegah pencurian data pribadi dan potensi kerugian. Gunakan teknologi dengan bijak, verifikasi kebenaran sebelum membagikan informasi, dan selalu waspada terhadap penipuan digital,” tegasnya.

Safrudin menambahkan, kegiatan literasi digital ini merupakan bagian dari upaya memperluas jangkauan edukasi yang sehat, aman, dan produktif di era digital. Melalui pendekatan kolaboratif, masyarakat diharapkan makin sadar terhadap ancaman siber, radikalisme digital, serta penyalahgunaan media sosial.

“Tujuannya bukan hanya agar masyarakat paham teknologi, tapi juga agar mereka kuat menghadapi tantangan dunia digital dan tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang menyesatkan,” tandasnya.

Sebelumnya, Diskominfotik NTB juga menggelar kegiatan serupa di Dusun Bantir, Desa Banyu Urip, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat, bekerja sama dengan Densus 88 Anti Teror Mabes Polri, Himikom Universitas Mataram, dan berbagai pihak lainnya.

Melalui program literasi digital kolaboratif ini, Pemerintah Provinsi NTB menegaskan komitmennya untuk membangun ruang digital yang sehat, aman, dan produktif bagi seluruh masyarakat.

Langkah ini diharapkan mampu memperkuat ketahanan masyarakat NTB terhadap berbagai ancaman digital serta mendorong terciptanya ekosistem informasi yang berintegritas, cerdas, dan berdaya saing tinggi. (SR)

nusantara pilkada NU

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *