SUMBAWA BESAR, samawarea.com (20 November 2025) — Pemerintah Kabupaten Sumbawa melalui Diskoperindag & UKM Sumbawa bekerja sama dengan Dinas Koperasi & UKM Provinsi NTB kembali menggelar pelatihan peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) bagi 165 Koperasi Desa Kelurahan Merah Putih (KDKMP). Kegiatan ini berlangsung untuk tiga angkatan sejak 18 hingga 22 November 2025.
Pelatihan diselenggarakan di tiga titik berbeda, yakni SMKN 1 Buer untuk wilayah barat, Plampang untuk wilayah timur, serta Kantor Lurah Brang Bara sebagai lokasi pelatihan untuk wilayah tengah dan selatan. Para peserta mendapatkan materi dari narasumber yang berasal dari kalangan akademisi, praktisi, hingga birokrasi.
Salah satu pemateri dari kalangan praktisi, Rai Saputra, S.IP, Ketua Komisi Pemberdayaan Ekonomi Ummat (KPEU) MUI Sumbawa sekaligus Ketua Kopsyah BMT Insan Samawa, memberikan pemaparan mengenai struktur serta tata kelola koperasi. Rai menekankan bahwa pemahaman mendalam terhadap prinsip organisasi dan tata kelola merupakan fondasi utama bagi SDM KDKMP.
“Dalam memahami gerakan koperasi, SDM KDKMP penting meninjau bagaimana spirit awal pendiri bangsa memutuskan koperasi sebagai ejawantah perekonomian nasional berbasis asas kekeluargaan, dan bagaimana gerakan koperasi di Afrika, Asia, dan Eropa mampu mensejahterakan rakyatnya,” ujar Rai, yang juga menjabat sebagai Ketua Dekopinda Kabupaten Sumbawa.
Rai melanjutkan, setelah memahami sejarah dan konsep dasar gerakan koperasi, hal yang tidak kalah penting adalah penanaman itikad baik para pengurus dalam mengelola koperasi. Menurutnya, koperasi harus dikelola demi kesejahteraan anggota, bukan sekadar formalitas organisasi.
“Penting spirit pemuliaan sesama dihajatkan. Karena itu, pilihan KDKMP bersyariah merupakan salah satu yang terbaik. Dalam koperasi syariah terdapat tujuan mulia, yakni membangun kemanfaatan dan keamanan harta untuk sesama sebagai wujud pengabdian kepada Tuhan Yang Maha Esa,” tambahnya.
Selain materi tata kelola, para peserta juga mendapatkan pemahaman mengenai regulasi koperasi, kepemimpinan, serta model bisnis koperasi yang disampaikan oleh narasumber dari akademisi maupun birokrasi.
Sejak dibuka pada 18 November, kegiatan ini disambut antusias oleh peserta dari 165 KDKMP. Sesi diskusi dan tanya jawab berlangsung aktif, menunjukkan tingginya minat peserta untuk meningkatkan kompetensi pengelolaan koperasi di daerahnya masing-masing.
Para pengurus KDKMP berharap pelatihan ini dapat menjadi dorongan nyata agar operasional koperasi di desa dan kelurahan semakin profesional, bermanfaat, dan mampu memberikan kontribusi nyata terhadap pembangunan ekonomi masyarakat. (SR)






