SUMBAWA BESAR, samawarea.com (6 November 2025) —Sebagai langkah pemerataan pemenuhan gizi bagi masyarakat di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T), Kabupaten Sumbawa mendapat tambahan 32 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dari Badan Gizi Nasional (BGN). Penambahan ini menjadi bagian dari penguatan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dijalankan pemerintah.
“Sebanyak 32 SPPG ini tersebar di 16 kecamatan dan disesuaikan dengan jarak tempuh wilayah 3T,” ujar Kepala Bappeda Sumbawa melalui Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia (PPM), Dr, Rusmayadi, Rabu (5/11).
Saat ini, keberadaan SPPG di Kabupaten Sumbawa memang belum merata. Dari data yang ada, baru 10 SPPG yang beroperasi dan melayani sekitar 33.291 penerima manfaat. Sementara itu, sebanyak 185.900 orang, termasuk yang tinggal di wilayah 3T, masih belum terlayani program MBG karena keterbatasan fasilitas.
“Data penerima manfaat untuk program MBG di kami sebanyak 219.191 orang, yang terdiri dari peserta didik, ibu hamil, ibu menyusui, anak kurang gizi, dan balita,” tambah Rusmayadi.
Sebanyak 16 kecamatan yang akan menerima tambahan fasilitas SPPG tersebut meliputi Lunyuk, Alas, Batu Lanteh, Moyo Hilir, Moyo Julu, Lape, Plampang, Labuhan Badas, Labangka, Unter Iwes, Moyo Utara, Tarano, Maronge, Orong Telu, Lenangguar, dan Ropang.
“32 SPPG wilayah 3T ini akan melayani sekitar 10.939 penerima manfaat di 16 kecamatan tersebut,” jelasnya.
Lebih lanjut, pihaknya juga telah mengajukan penambahan SPPG mandiri yang diusulkan melalui skema kemitraan BGN dengan yayasan, perusahaan, atau investor.
“Pembangunan SPPG di daerah terpencil ini untuk memastikan penerima manfaat MBG seperti siswa, balita, ibu hamil, dan ibu menyusui mendapatkan pelayanan gizi yang layak,” kata Rusmayadi.
Ia menegaskan, sebelum beroperasi, setiap SPPG harus memenuhi prosedur dan standar yang telah ditetapkan oleh BGN agar pelayanan berjalan optimal dan sesuai sasaran.
Langkah ini diharapkan dapat mempercepat pemerataan layanan gizi di Kabupaten Sumbawa, terutama di wilayah yang selama ini sulit dijangkau. (SR)
