SUMBAWA BESAR, samawarea.com (25 Oktober 2025) – Sebagai bentuk nyata kepedulian terhadap peningkatan ekonomi masyarakat, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Sumbawa menyalurkan bantuan berupa 20 unit gerobak dan bantuan modal usaha kepada para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Sumbawa.
Penyerahan bantuan dilakukan secara simbolis oleh Bupati Sumbawa, Ir. H. Syarafuddin Jarot, M.P, di halaman Kantor Bupati Sumbawa, Jumat (24/10), disaksikan Sekretaris Daerah, para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), dan Ketua BAZNAS Kabupaten Sumbawa beserta jajaran.
Dalam sambutannya, Bupati yang disapa H. Jarot menyampaikan apresiasi kepada BAZNAS atas berbagai program kemanusiaan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat yang telah berjalan dengan baik.
Ia menyebut, selain bantuan gerobak dan modal usaha, BAZNAS juga tengah mengerjakan pembangunan 10 unit rumah layak huni bagi masyarakat kurang mampu.
“Ini merupakan wujud kepedulian bersama terhadap perekonomian masyarakat. Pemerintah daerah berkomitmen mendukung masyarakat bukan hanya dalam meningkatkan ketakwaannya, tetapi juga dalam memperkuat perekonomiannya,” ujar Bupati.
Kepada para penerima manfaat, ia berpesan agar bantuan tersebut dimanfaatkan sebaik mungkin sebagai awal untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga.
“Rawat dengan baik, pelihara, dan niatkan untuk mengembangkan usaha demi meningkatkan perekonomian,” tegasnya.
Bupati juga menekankan pentingnya sinergi antara Pemerintah Daerah dan BAZNAS Kabupaten Sumbawa. Menurutnya, kepengurusan BAZNAS yang baru telah menunjukkan kinerja yang positif dengan melahirkan berbagai program pemberdayaan masyarakat berbasis zakat.
“Ke depan, kolaborasi ini akan terus diperluas dengan melibatkan lebih banyak perangkat daerah agar manfaat zakat dapat semakin dirasakan masyarakat,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua BAZNAS Kabupaten Sumbawa, Dea Guru Syukri Rahmat, S.Ag., M.M., Inov, menjelaskan bahwa program bantuan ini merupakan hasil kerja sama antara BAZNAS Kabupaten Sumbawa dan BAZNAS Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
“Bantuan gerobak senilai Rp 6 juta per unit dan modal usaha sebesar Rp 1,5 juta ini bersumber dari zakat yang dihimpun dari masyarakat. Ini membuktikan bahwa zakat benar-benar dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” ungkapnya.
Ia berharap, melalui bantuan tersebut, para pelaku UMKM dapat mengembangkan usaha mereka secara mandiri dan menjadi penggerak ekonomi di daerah.
“Program ini sejalan dengan visi pembangunan daerah, yaitu mendorong kemandirian dan kesejahteraan masyarakat melalui optimalisasi pengelolaan zakat,” pungkasnya. (SR)
