Sumbawa Barat, Samawarea. Com (7 Oktober 2025 ) Layanan mobile banking (M-Banking) Bank NTB Syariah hingga kini masih belum berfungsi normal. Kondisi ini telah berlangsung selama berbulan-bulan dan menimbulkan keluhan dari banyak nasabah, terutama para pegawai instansi pemerintah yang selama ini menggantungkan transaksi keuangannya melalui aplikasi tersebut.
Keterbatasan layanan M-Banking ini mendorong sebagian nasabah untuk mencari alternatif demi kelancaran aktivitas keuangan mereka. Salah satunya adalah Lukmanul Hakim, seorang pegawai di lingkungan Kantor Teknologi dan Komunikasi (KTC) yang mengaku sudah membuka rekening di bank lain sebagai solusi.
“Ya, saya sekarang sudah buat tabungan di bank lain untuk mempermudah pekerjaan saya, karena layanan M-Banking sangat memudahkan transaksi harian. Namun saya tidak menutup buku tabungan saya di Bank NTB, karena gaji saya masih masuk melalui Bank NTB,” ungkap Lukmanul Hakim kepada wartawan.
Ia menambahkan, apabila bukan karena sistem penggajian yang masih terpusat di Bank NTB, dirinya sudah sejak lama berpindah total ke bank lain.
“Seandainya gaji saya tidak masuk melalui Bank NTB, saya sudah beralih total ke bank lain untuk memastikan keamanan dan kenyamanan. Karena dengan Bank NTB ini, kita jadi agak waswas soal keamanan tabungan. Kalau urusan layanan M-Banking saja tidak bisa diatasi sampai sekarang, bagaimana dengan yang lainnya? Dan ini bukan cuma saya saja, banyak teman-teman pegawai yang juga mengambil keputusan yang sama, pindah ke bank lain untuk transaksi harian,” lanjutnya.
Kondisi ini mencerminkan menurunnya kepercayaan sebagian nasabah terhadap kesiapan dan keandalan sistem digital perbankan Bank NTB Syariah. Padahal, di era digital seperti sekarang, layanan M-Banking sudah menjadi kebutuhan utama masyarakat untuk melakukan transfer, pembayaran tagihan, hingga pembelian produk digital.
Sementara itu, Kepala Cabang Bank NTB Syariah kabupaten Sumbawa Barat Haru
Mengatakan ketika dikonfirmasi, menyampaikan bahwa pihaknya masih menunggu izin dari Bank Indonesia Pusat terkait penyempurnaan sistem M-Banking.
“ya sampai saat ini layanan M-Banking belum berjalan normal, Namun kami mohon bersabar, karena perbaikan ini membutuhkan persetujuan dari BI pusat. Informasi terakhir dari kantor pusat, masalah ini ditargetkan bisa diselesaikan tahun ini,” ujar Harun.
Ia juga menegaskan bahwa Bank NTB Syariah tetap berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik kepada nasabah dan terus melakukan koordinasi intensif dengan pihak terkait agar layanan digital bisa segera kembali berfungsi secara optimal.
Meski demikian, banyak pihak berharap agar janji penyelesaian ini bukan sekadar wacana. Sebab, lambannya perbaikan sistem digital seperti M-Banking tidak hanya mengganggu kenyamanan nasabah, tapi juga dapat berdampak pada reputasi jangka panjang Bank NTB di tengah persaingan perbankan yang semakin kompet