SUMBAWA BESAR, samawarea.com (7 Oktober 2025) – Tidak semua remaja seusia mereka bisa punya kesempatan langka ini. Tapi Khaisan Adji Widiatmoko, Muhammad Imhtihan Ramadhan, dan Anida Safitri Hidayat berhasil membuktikan bahwa kerja keras, restu orang tua, dan tekad yang kuat bisa membawa mereka melangkah lebih jauh, menembus seleksi ketat Beasiswa SMK Unggulan AMMAN 2025.
Dari total 470 pendaftar yang berasal dari Kabupaten Sumbawa dan Kabupaten Sumbawa Barat, hanya 46 pelajar yang lolos, dan 7 orang di antaranya dari Kabupaten Sumbawa, termasuk Khaisan, Imhtihan dan Anida.
Mereka kini tengah menempuh pendidikan dengan dukungan penuh dari PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN), tersebar di sejumlah SMK unggulan. Seperti SMK Raden Umar Said (RUS) Kudus untuk jurusan Animasi 3D, Desain Grafis, Teknik Grafika, Pengembangan Perangkat Lunak dan Gim (PPLG), SMK NU Maarif Kudus dengan jurusan Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL), SMK NU Banat Kudus untuk jurusan Busana, serta.
Kemudian SMK PGRI 1 Kudus untuk Kecantikan dan SPA, SMK Wisudha Karya jurusan Teknik Mesin, Teknik Mekatronika, dan Teknik Ketenagalistrikan. SMK Brantas Karangkates Malang untuk Teknik Ketenagalistrikan, dan SMK PGRI 2 Ponorogo jurusan Teknik Alat Berat.
Beasiswa AMMAN ini mencakup seluruh biaya pendidikan selama tiga tahun, tempat tinggal (asrama), uang saku, makan tiga kali sehari, hingga kunjungan tahunan orang tua ke sekolah, dan sebaliknya. Bahkan, para lulusan program ini mendapat prioritas untuk direkrut langsung oleh perusahaan tambang, karena keahlian yang didalami sesuai kebutuhan industri.
Perjalanan Menuju SMK Unggulan
Anida Safitri Hidayat adalah anak pertama dari dua bersaudara. Putri pasangan Erni Suryani S.Pd – Dodi Hidayat (Alm) ini tinggal di Kecamatan Alas dan sebelumnya tercatat sebagai siswi Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri 3 Sumbawa. Sejak kecil, Anida telah bercita-cita menjadi guru mengikuti jejak ibunya yang sampai sekarang masih aktif mengajar Bahasa Inggris di sekolahnya.
Namun cita-cita ini sedikit bergeser setelah Anida lolos seleksi beasiswa AMMAN Scholars 2025 dan melanjutkan pendidikannya di SMK PGRI 1 Kudus, mengambil jurusan Kecantikan dan SPA.
Mendapatkan beasiswa AMMAN bukan perkara yang mudah. Orang tuanya telah mempersiapkannya sejak dua tahun lalu. “Anida sudah saya latih mental dan Bahasa Inggris sejak lama menjadikan siswa berprestasi secara akademik maupun non akademik. Ikhtiar ini tak sia-sia,” ucap Erni, ibu kandung Anida saat dihubungi samawarea.com, Rabu (7/10/25).
Banyak perubahan yang dilihat dari Anida setelah mengikuti program beasiswa ini. Putri sulungnya tersebut semakin mandiri dan percaya diri, serta aktif dalam berbagai kegiatan.
Erni awalnya merasa senang ketika Anida bercita-cita menjadi seorang guru seperti dirinya. Tapi lambat laun minatnya berubah ke bidang kecantikan Ini semakin diperkuat ketika mendapatkan kesempatan mengikuti seleksi Beasiswa AMMAN, Anida langsung memilih jurusan Kecantikan pada salah satu SMK unggulan di Pulau Jawa. Kendati demikian Erni tidak mempermasalahkannya, karena ketika Anida ingin menjadi guru, bisa lewat jalur profesional di bidang kecantikan yang sedang berkembang.
Disinggung mengenai Program AMMAN Scholars, Erni mengaku tidak banyak yang mengetahui. Karena itu Ia mendorong program yang sangat bagus ini bisa berlanjut dan dapat disosialisasikan secara masif.
“Kalau bukan karena tetangga yang kebetulan anaknya alumni program AMMAN, mungkin saya tidak tahu ada program sebagus ini. Kalau bisa AMMAN melakukan road to school untuk sosialisasi program, sehingga informasinya tersebar luas. Pasti banyak yang berminat, dan tentunya AMMAN harus menambah kuota agar anak yang terakomodir bisa bertambah,” imbuhnya.
Khaisan dan Mimpi di Dunia Teknik Alat Berat
Berbeda dengan Anida, penerima beasiswa lainnya, Khaisan Adji Widiatmoko mengambil jurusan Teknik Alat Berat (TAB) di SMK PGRI 2 Ponorogo. Jurusan ini sesuai dengan minatnya.
“Itu keinginannya setelah menyelesaikan pendidikan di SMP Negeri 1 Sumbawa, dan ingin melanjutkan ke SMKN 2 Sumbawa untuk jurusan alat berat,” kata Sri Siswati Yanuarsih, ibu kandung Khaisan.
Yayuk—sapaan akrab PNS di Dinas Kesehatan Sumbawa ini sebelumnya mengaku tidak pernah mendengar ada program AMMAN Scholars yang menyediakan beasiswa lulusan SMP untuk melanjutkan pendidikan di SMK Unggulan. Dan saat mengetahuinya, justru dia sempat ragu dan mengira informasi tentang beasiswa AMMAN hoaks.
Barulah setelah berbincang dengan rekan sesama wali murid yang kebetulan bekerja di PT AMMAN, Yayuk mulai percaya. Dorongan semakin kuat ketika Khaisan juga mendapat informasi serupa dari teman sekelas melalui pesan di Grup Whatsapp yang kemudian menyatakan keinginannya mengikuti seleksi program beasiswa ini.
“Dari situ saya ikut mendampingi Khaisan dalam proses seleksi sejak awal hingga akhir. Alhamdulillah, dia lolos,” ucap wanita yang tinggal di Kelurahan Lempeh ini dengan penuh rasa syukur.
Kini, Khaisan menjadi pribadi yang jauh lebih disiplin dan bertanggung jawab. Lingkungan asrama yang mendukung, dan pengawasan intensif dari pihak sekolah membentuk karakter anak-anak seperti Khaisan untuk siap menghadapi tantangan dunia kerja.
Dari Pondok ke Dunia Digital
Kebahagiaan yang sama juga dirasakan Muhammad Imhtihan Ramadhan, remaja dari Pernang, Desa Labuhan Burung, Kecamatan Buer. Ia tak menyangka lolos sebagai penerima beasiswa AMMAN.
Yuliani, ibu kandung Imhtihan mengaku bersyukur putranya lolos sebagai penerima Beasiswa AMMAN dan melanjutkan pendidikan sehingga bisa melanjutkan pendidikan ke SMK NU Ma’arif Kudus jurusan Teknik Jaringan Komputer Perangkat Lunak.
Ia menuturkan, Imhtihan merupakan lulusan Pondok Pesantren Abu Bakar, Sumbawa. Selepas SMP di pondok, Imhtihan sempat terdaftar sebagai siswa baru di SMKN 1 Kelautan Alas. Tak berselang lama, Imhtihan berubah pikiran setelah mendapat informasi mengenai Program Beasiswa AMMAN. Imhtihan sempat meminta restunya untuk diijinkan mengikuti seleksi. Dengan doa dan dukungan, Imhtihan berhasil lolos.
Imhtihan mengaku senang menempuh pendidikan di SMK Unggulan. Selain fasilitasnya lengkap untuk mendukung proses pembelajaran, juga menerima uang saku dari AMMAN setiap bulannya sebesar Rp 600 ribu. Segala akomodasi, makan dan minum juga ditanggung sepenuhnya. Selama pendidikan, Imhtihan tinggal di asrama di bawah pengawasan wali asuh.
Dengan bekal disiplin dari pesantren, Imhtihan mudah beradaptasi. Kemandiriannya pun sudah terasah. Kendati demikian sebagai seorang ibu, Yuliana tetap khawatir sehingga komunikasi via ponsel sering dilakukan untuk memastikan kondisi putranya.
“Jangan khawatir bu, saya baik-baik saja, dan saya senang berada di sini, semuanya terpenuhi,” kata Imhtihan untuk menghilangkan kegusaran ibunya.
Yuliana berharap anaknya diberikan kemudahan dalam segala urusan sehingga bisa menyelesaikan program AMMAN sesuai waktu yang ditentukan. Ia juga berharap selepas pendidikan, Imhtihan dapat diterima bekerja di perusahaan tambang emas dan tembaga tersebut.
Sama seperti ibu-ibu lainnya, Yuliana meminta AMMAN menggencarkan sosialisasi untuk memberikan kesempatan kepada anak-anak lainnya mencicipi program beasiswa AMMAN, terlebih anak dari kalangan tidak mampu namun berprestasi.
AMMAN Scholars, Bukti Komitmen untuk SDM Berkualitas
Aji Suryanto, Senior Manager Social Impact AMMAN mengungkapkan, PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN) senantiasa melakukan beragam inisiatif berkelanjutan yang tertuang dalam Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM).
Inisiatif ini mencakup pengembangan kapasitas masyarakat, agar dapat memaksimalkan kesejahteraan dan potensi sumber daya manusia dan wilayah, khususnya di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) dan Kabupaten Sumbawa (KS).
Visi PPM AMMAN adalah, “Komunitas di mana AMMAN beroperasi, memiliki ekosistem sosial budaya dinamis yang menghasilkan peluang luas bagi semua untuk berkembang.”
PPM AMMAN dijalankan melalui tiga pilar, yakni Human Capital Development (Pengembangan Sumber Daya Manusia), Economic Empowerment (Pemberdayaan Ekonomi), dan Sustainable Tourism (Pariwisata Berkelanjutan).
Lebih jauh dijelaskan Aji, Human Capital Development (HCD) fokus pada program edukasi dan kesehatan dengan menargetkan masyarakat di sekitar wilayah operasional, apa pun latar belakangnya, untuk memiliki kesejahteraan, kemampuan, dan hak untuk menentukan arah menuju masa depan yang lebih baik dengan penghidupan/pekerjaan yang bermartabat.
Penerima Beasiswa AMMAN (AMMAN Scholars) adalah salah satu program utama yang dijalankan di bawah pilar HCD untuk memastikan pemerataan akses pendidikan berkualitas dengan menyediakan pelatihan vokasi/kejuruan bagi masyarakat KSB dan KS. Program ini bertujuan untuk menciptakan generasi muda daerah yang unggul dan kompetitif, serta memberikan dampak sosial positif yang berkelanjutan dan terukur.
Dukungan yang diberikan kepada AMMAN Scholars terdiri dari beasiswa pendidikan formal (Sekolah Menengah Kejuruan dan Diploma 3) dan pendidikan non-formal (pelatihan). Kedua program vokasi ini ditujukan kepada pemuda/i KSB dan KS sebagai penerima manfaat program untuk mendapatkan pendidikan dan pelatihan yang menghasilkan sumber daya manusia terampil, siap kerja sesuai dengan kebutuhan industri, memenuhi permintaan lapangan pekerjaan, membangun spirit kewirausahaan dan mendapatkan pekerjaan yang berkualitas.
Beasiswa pendidikan vokasi yang diselenggarakan oleh AMMAN dirancang dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan, agar sesuai dengan kebutuhan industri dan visi pemerintah daerah dalam mengembangkan wilayah.
AMMAN juga berkolaborasi dengan mitra strategis yang kompeten dan terdepan, seperti sekolah-sekolah unggulan di bidang vokasi yang juga membantu AMMAN Scholars membangun portofolio pengalaman kerja melalui berbagai project dan on the job training, pembiasaan teknologi terbaru, serta job connect dengan industri setelah kelulusan.
Dari tahun 2021 hingga 2025, AMMAN telah mendukung 239 siswa yang mendaftar di sekolah menengah kejuruan (SMK) terkemuka di Kudus, Malang, dan Ponorogo, yang terpilih melalui tahapan seleksi yang ketat dan transparan. Beberapa fokus jurusan pada bidang seperti teknik kelautan, teknik listrik, desain grafis, pengembangan situs web/aplikasi, kulinari, desainer mode, dan banyak lagi.
Setiap program berlangsung selama 3–4 tahun per angkatan, dan 2 kelompok siswa, total 78 orang dengan bangga lulus pada tahun 2024 dan 2025. Bidang studi yang dipilih mengikuti kurikulum yang selaras dengan industri, memastikan lulusan memiliki keterampilan dan siap pakai di dunia kerja.
Siswa juga menyelesaikan magang di perusahaan-perusahaan terkemuka, memberi mereka pengalaman praktis yang berharga. Lebih penting lagi, program studi yang dipilih dirancang untuk membuka peluang kerja di luar sektor pertambangan, memberikan opsi karier yang lebih luas bagi peserta didik.
Seiring dengan pendidikan kejuruan, AMMAN memberikan pendampingan soft skills (melalui AMMAN Scholars Leadership Camp) untuk membantu mengembangkan kemampuan beradaptasi, keterampilan kerja, kepemimpinan, kegigihan, dan kesadaran diri.
Keterampilan hidup ini memberdayakan mereka untuk sukses di sekolah dan agar mampu mengelola karier masa depan. Beberapa contoh modul yang diberikan, seperti Mengapa Saya di Sini?, Mengenal Diri Sendiri, Belajar dalam Budaya yang Beragam, Pertolongan Pertama Psikologis, Manajemen Keuangan, dan sebagainya.
Dalam kesehariannya, AMMAN Scholars juga menerima dukungan dari orang tua asuh, kakak asuh, dan konselor untuk membantu mereka menghadapi tantangan di sekolah dan kehidupan. Hal ini penting untuk memastikan keamanan dan pola asuh yang baik melalui orang tua asuh, serta kesejahteraan mental mereka melalui kakak asuh (mentor sebaya) yang mendengarkan, berbagi pengalaman hidup, dan membimbing mereka dalam membangun ketahanan mental yang dibutuhkan untuk menghadapi hidup merantau serta transisi ke dunia kerja dengan percaya diri.
Proses seleksi AMMAN Scholars selalu dijalankan secara terbuka, objektif dan akuntabel, serta dilakukan dengan ketat dan melibatkan pihak ketiga yang independen dan tenaga pengajar dari masing-masing sekolah mitra.
Proses seleksi dan rekrutmen AMMAN Scholars terdiri dari beberapa tahapan. Yakni, seleksi administrasi dokumen dan penulisan motivation essay melalui microsite AMMAN Scholars, seleksi tes potensi akademik oleh tenaga pengajar SMK mitra (termasuk portofolio/contoh karya dan tes fisik untuk beberapa bidang jurusan), wawancara panel, dan medical check up atau tes kesehatan.
Kriteria penilaian dari setiap jurusan akan disesuaikan dengan kebutuhan kompetensi di industri yang berhubungan dengan jurusan tersebut. Implementasi seleksi juga akan difasilitasi oleh pihak ketiga/lembaga yang kredibel dalam pengembangan sumber daya manusia untuk membantu AMMAN melakukan keseluruhan proses seleksi dan rekrutmen dengan objektif, serta sesuai dengan bobot nilai yang dibutuhkan.
Beasiswa SMK Unggulan AMMAN adalah beasiswa prestasi, sehingga calon AMMAN Scholars akan diseleksi berdasarkan kompetensi, agar semua calon dari berbagai latar belakang memiliki hak yang sama untuk mendapatkan beasiswa.
Sebagai tambahan informasi, lanjutnya, beasiswa vokasi formal Diploma 3 bekerja sama dengan Astra Tech Polman, dan telah mengirimkan 50 AMMAN Scholars dengan bidang studi Manajemen Informasi, Pembuatan Peralatan dan Perkakas Produksi, Teknik Produksi dan Manufaktur, serta Teknologi Konstruksi Bangunan Gedung.
Untuk beasiswa AMMAN Scholars pendidikan non-formal telah dilakukan sejak tahun 2020, dan hingga 2023 telah memberikan beasiswa kepada lebih dari 830 siswa dari KSB dan KS. Sampai saat ini, telah ada lebih dari 700 siswa alumni pelatihan vokasi non-formal yang telah siap terjun ke dunia kerja.
AMMAN berkolaborasi dengan PINTAR sebagai mitra pelaksana program pelatihan keahlian digital untuk memberikan peningkatan kapasitas di bidang rekayasa jaringan dan perangkat lunak, coding, serta United Tractor untuk pelatihan mekanik dasar. Dengan pelatihan di berbagai bidang ini, diharapkan pemuda/i daerah menjadi semakin unggul dan dapat memenuhi kebutuhan lapangan pekerjaan sesuai keahlian masing-masing.
Apresiasi Pemerintah Daerah
Program AMMAN Scholars mendapat apresiasi langsung dari Wakil Bupati KSB, H. Hanipah, S.Pt., M.M.Inov. Saat melepas keberangkatan para penerima beasiswa, Wabup Hanipah menyatakan bahwa AMMAN Scholars adalah bentuk nyata komitmen perusahaan dalam mendorong kemajuan pendidikan di daerah.
“Para penerima beasiswa ini adalah duta-duta terbaik dari daerah kita. Semoga mereka bisa kembali membangun tanah kelahiran mereka dengan ilmu dan pengalaman yang diperoleh,” katanya.
Hal senada disampaikan Bupati Sumbawa, Ir. H. Syarafuddin Jarot, MP. “Saya sangat bangga dengan anak-anak yang lolos. Ini adalah investasi jangka panjang untuk masa depan Sumbawa. Terima kasih kepada PT AMMAN atas kontribusinya dalam membangun kualitas SDM kita,” ujar Bupati saat acara pelepasan 7 penerima beasiswa AMMAN beberapa waktu lalu.
Bupati berharap jumlah penerima beasiswa AMMAN ini bisa bertambah sehingga memberikan kesempatan kepada para pelajar Sumbawa untuk diakomodir dan bisa melanjutkan pendidikan di SMK-SMK unggulan.
“Masih banyak anak-anak kita membutuhkan program seperti ini. Pemerintah daerah terus berupaya menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak termasuk PT Amman dalam rangka memajukan pendidikan,” ujarnya.
Gelontorkan Miliaran Rupiah untuk Beasiswa Pendidikan
Untuk diketahui, Pemerintah Kabupaten Sumbawa, setiap tahunnya mengalokasikan anggaran hibah pendidikan cukup besar. Hibah ini diberikan kepada 6 perguruan tinggi yang ada di Kabupaten Sumbawa, berdasarkan Peraturan Bupati Sumbawa No. 22 Tahun 2016.
Tahun 2024 lalu, dialokasikan sebesar Rp 9.109.585.000, untuk beasiswa 591 orang mahasiswa yang tersebar di Akademi Komunitas Olat Maras (AKOM), Universitas Teknologi Sumbawa (UTS), Universitas Samawa (UNSA), Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ( STIKES ) Griaya Husada Sumbawa, Sekolah Tinggi Agama Islam Sumbawa (STAIS), dan STAI NW Samawa.
Kemudian tahun 2025, juga dialokasikan hibah yang sama sebesar Rp 8.097.675.000, ditambah dana awal Rp 2.266.250.000 untuk pemberian beasiswa kuliah, khususnya di bidang kesehatan. Ini merupakan bagian dari kerja sama Pemerintah Daerah Kabupaten Sumbawa dengan Universitas Mataram (UNRAM).
Kerja sama ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di daerah, terutama dalam sektor kesehatan yang menjadi salah satu prioritas pembangunan. Dalam kerjasama tersebut, pemerintah Kabupaten Sumbawa menyediakan formasi beasiswa untuk program studi Kedokteran sebanyak 10 kuota, dan program studi Farmasi (Pharmacy) 5 kuota.
Bupati berharap program ini diharapkan dapat membuka kesempatan lebih luas bagi putra-putri daerah yang berprestasi namun memiliki keterbatasan finansial dan yang berasal dari daerah terpencil, agar dapat melanjutkan pendidikan tinggi di bidang kesehatan.
“Kami berharap, dengan adanya beasiswa ini, akan lahir tenaga-tenaga kesehatan yang profesional dan siap mengabdi untuk memajukan layanan kesehatan di Kabupaten Sumbawa, terutama di daerah yang masih kekurangan tenaga medis,” ujar Bupati.
Dukungan juga datang dari Ketua DPRD Kabupaten Sumbawa, Nanang Nasiruddin, S.AP., M.M.Inov. Ia menilai program “Beasiswa SMK Unggulan AMMAN 2025” sebagai bentuk nyata sinergi antara dunia industri dan pembangunan SDM di daerah.
“Kami di DPRD sangat mengapresiasi langkah PT AMMAN melalui program AMMAN Scholars ini. Ini bukan hanya sekadar beasiswa, tapi investasi sosial jangka panjang untuk peningkatan kualitas generasi muda Sumbawa,” ujar Nanang saat dimintai tanggapan oleh samawarea.com, Selasa (7/10).
Politisi PKS ini menegaskan bahwa keberhasilan ini adalah cermin dari potensi luar biasa yang dimiliki anak-anak daerah jika diberi akses dan kesempatan. Ia berharap jumlah penerima beasiswa terus bertambah setiap tahun dan diperluas sosialisasinya hingga ke pelosok desa.
“Banyak anak-anak kita dari latar belakang keluarga sederhana, bahkan terpencil, yang punya potensi luar biasa. Jika diberikan akses pendidikan seperti ini, mereka bisa menjadi aset daerah ke depan,” tambahnya.
Ia juga menyatakan kesiapan DPRD untuk terus mendorong sinergi antara Pemerintah Daerah, dunia pendidikan, dan pihak swasta seperti PT AMMAN dalam membuka ruang lebih luas bagi pengembangan sumber daya manusia.
“Pendidikan vokasi yang link and match dengan kebutuhan industri adalah salah satu solusi nyata mengurangi pengangguran dan meningkatkan daya saing tenaga kerja lokal,” tandasnya.
Membangun Masa Depan, Mulai dari Sekarang
Program AMMAN Scholars menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi dunia industri dan pendidikan mampu membuka jalan perubahan, terutama bagi generasi muda dari daerah terpencil.
Dengan semangat, disiplin, dan dukungan penuh, para siswa seperti Anida, Khaisan, dan Imhtihan sedang menapaki jalan menuju masa depan cerah bukan hanya untuk diri mereka sendiri, tetapi juga untuk daerah asal yang menanti kontribusi mereka kelak. (SR)