DPRD Dukung Suplai Lokal untuk Dapur MBG, Faesal: Ini Momentum Pemberdayaan Ekonomi Desa

oleh -225 Dilihat

SUMBAWA BESAR, samawarea.com (15 Oktober 2025) – Ketua Komisi I DPRD Sumbawa, Muhamad Faesal, S.AP., M.M.Inov, menyambut baik langkah Pemkab untuk memprioritaskan suplai bahan pangan dari petani dan pelaku usaha local untuk memenuhi kebutuhan dapur MBG di Kabupaten Sumbawa. Menurutnya, strategi ini sangat tepat karena tidak hanya menunjang keberlanjutan program MBG, tetapi juga dapat memperkuat ekonomi masyarakat desa.

“Kami di DPRD tentu sangat mendukung inisiatif ini. Tapi kami juga menekankan pentingnya perencanaan yang matang dan pendampingan yang berkelanjutan kepada petani, peternak, dan nelayan agar mereka benar-benar siap menjadi pemasok utama,” ujar Faesal.

Ia juga mengingatkan agar pemerintah daerah memastikan mekanisme pembelian hasil produksi lokal dilakukan secara transparan dan adil, agar para pelaku lokal tidak hanya jadi pelengkap, tapi benar-benar mendapat manfaat ekonomi dari program ini.

“Jangan sampai program MBG ini justru dimonopoli oleh pemasok besar dari luar daerah. Ini harus menjadi momentum pemberdayaan ekonomi lokal yang nyata,” tegas politisi Gerindra ini.

DPRD, lanjutnya, siap melakukan fungsi pengawasan dan mendorong kolaborasi lintas sektor untuk memperkuat rantai pasok lokal, mulai dari ketersediaan bibit, pakan ternak, hingga infrastruktur distribusi.

“Kami juga akan mendorong agar distribusi dapur MBG bisa merata ke seluruh kecamatan sesuai rencana awal, sehingga manfaatnya bisa dirasakan oleh lebih banyak warga,” tutup Faesal.

Untuk diketahui, Pemerintah Kabupaten Sumbawa terus mendorong pemanfaatan hasil produksi lokal untuk mendukung keberlanjutan Program Makanan Bergizi Gratis (MBG). Upaya ini dilakukan seiring dengan tingginya kebutuhan harian bahan baku yang harus dipenuhi oleh dapur-dapur MBG yang telah beroperasi.

Saat ini terdapat 11 dapur MBG yang sudah berjalan dan membutuhkan pasokan bahan makanan dalam jumlah besar setiap harinya, terutama untuk komoditas sayur-mayur, telur, dan daging ayam. Untuk memenuhi kebutuhan itu sebagiannya dipasok dari luar.

Pemda kini fokus memperkuat sektor produksi lokal sebagai pemasok utama. Dinas Pertanian diminta untuk mendampingi para petani agar mampu memenuhi permintaan sayuran, sementara Dinas Peternakan diminta membina peternak ayam pedaging dan petelur. Di sisi lain, Dinas Kelautan dan Perikanan juga diminta berperan aktif dalam mendampingi para nelayan guna menyuplai kebutuhan pangan laut. (SR)

nusantara pilkada NU

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *