Dinas Perikanan KSB Belum Bisa Intervensi Pasar akan Kebutuhan Ikan Nila,Pasar Masih Tergantung dari Luar Daerah.

oleh -119 Dilihat

Sumbawa Barat, Samawarea. Com (07 Oktober 2025) masyarakat Sumbawa Barat terbilang sangat tinggi tingkat konsumsi ikan nila, namun Dinas Perikanan Kabupaten Sumbawa Barat Belum Bisa intervensi Pasar untuk memenuhi Pasar akan kebutuhan ikan nila, Hingga saat ini, ketersediaan ikan air tawar jenis nila di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) masih sangat bergantung pada pasokan dari luar daerah, terutama dari Pulau Lombok.

Menurut Noto, pihaknya belum bisa melakukan intervensi pasar secara maksimal karena produksi ikan nila lokal belum mampu memenuhi kebutuhan masyarakat maupun pelaku usaha di KSB. Ia menyebut, dari hasil evaluasi yang dilakukan oleh Dinas Perikanan, sebagian besar masyarakat di Sumbawa Barat masih belum menjadikan budidaya ikan nila sebagai sumber penghasilan utama.

“Memang saat ini kami belum bisa mempengaruhi pasar ikan nila di KSB karena ikan nila masih datang dari luar daerah. Dari evaluasi kami, masyarakat belum mengandalkan budidaya ikan nila sebagai penghasilan. Kebanyakan hanya untuk konsumsi sehari-hari, itupun tidak kontinu. Setelah diberikan bantuan dan panen sekali, biasanya tidak dilanjutkan untuk budidaya lagi,” jelas Noto Karyono

Salah satu faktor utama yang menjadi penghambat dalam pengembangan budidaya ikan nila di KSB adalah keterbatasan infrastruktur pengairan. Hingga saat ini, akses air untuk mendukung kegiatan budidaya masih sangat terbatas, sehingga menyulitkan masyarakat dalam mempertahankan usaha budidaya secara berkelanjutan.

Meski demikian, Noto optimistis kondisi ini akan membaik di masa depan. Ia menuturkan bahwa keberadaan dua bendungan besar yang sedang dibangun di wilayah Sumbawa Barat, yakni Bendungan Bintang Bano dan Bendungan Tiu Suntuk, akan menjadi solusi jangka panjang untuk memenuhi kebutuhan air bagi sektor perikanan budidaya.

“Dengan adanya dua bendungan besar itu, nantinya bisa menjadi sumber air yang memadai untuk budidaya ikan nila. Kita sudah proyeksikan lokasi-lokasi strategis yang akan dijadikan sentra budidaya. Tinggal menunggu selesainya pembangunan irigasi dari bendungan menuju lahan masyarakat,” lanjut Noto.

Walaupun budidaya ikan konsumsi belum berjalan optimal, Dinas Perikanan Kabupaten Sumbawa Barat mencatat adanya peningkatan pendapatan daerah dari sektor penjualan benih ikan. Hal ini menunjukkan bahwa minat terhadap budidaya masih ada, meski belum sepenuhnya berkembang pada skala komersial.

“Melalui penjualan benih ikan, kita bisa melampaui target pendapatan. Kami juga yakin bahwa dengan akan dioperasikannya Balai Benih Ikan (BBI) hibah dari provinsi, pendapatan dari sektor ini akan semakin meningkat,” ungkapnya.

Sementara itu, salah satu pedagang ikan nila di Kecamatan Taliwang, Elen, mengungkapkan bahwa permintaan ikan nila di pasar lokal cukup tinggi. Dalam tiga hari saja, ia bisa menjual hingga 500 kilogram ikan yang seluruhnya didatangkan dari Lombok.

Setiap tiga hari saya bisa jual 500 kilogram ikan nila yang dikirim dari Lombok. Itu baru saya sendiri, ada juga teman-teman pedagang lain yang jumlah penjualannya hampir sama, dan semuanya juga ambil dari Lombok,” tutur Elen.

Namun, Elen berharap ke depannya Kabupaten Sumbawa Barat dapat memproduksi ikan nila sendiri agar tidak perlu lagi mengambil pasokan dari luar daerah. Selain mengurangi biaya logistik, hal ini juga akan menghindari risiko kerugian akibat stres ikan selama perjalanan yang dapat menyebabkan kematian.

“Kami berharap KSB bisa budidaya sendiri, supaya kita tidak jauh-jauh ambil ikan dari Lombok. Kadang ikan stres di jalan dan mati, jadi resikonya tinggi,” tambahnya.

Dinas Perikanan KSB kini tengah menyusun langkah-langkah strategis untuk mempercepat pengembangan sektor budidaya perikanan, khususnya ikan air tawar seperti nila. Dengan dukungan infrastruktur yang memadai dan partisipasi aktif dari masyarakat, diharapkan dalam beberapa tahun ke depan, Sumbawa Barat tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan pasar lokal, tetapi juga menjadi daerah penghasil ikan air tawar yang mandiri dan berdaya saing.

nusantara pilkada NU

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *