SUMBAWA BESAR, samawarea.com (15 September 2025) – Ketua Umum KONI Kabupaten Sumbawa, Abdul Rafiq, SH, M.Si, secara resmi membuka Pekan Olahraga Kabupaten (PORKAB) PTMSI Sumbawa, Senin (15/9), di Gedung PTMSI Komplek GOR Mampis Rungan. Turnamen ini menjadi ajang penting dalam menjaring atlet tenis meja berbakat dari seluruh kecamatan di Kabupaten Sumbawa.
Dalam sambutannya, Abdul Rafiq menegaskan komitmen KONI dalam mendukung penuh pelaksanaan PORKAB, termasuk menyiapkan bonus menarik bagi para juara.
“Bonus yang kami siapkan bukan hanya berupa uang. Kami juga akan merancang skema agar para atlet yang berprestasi bisa memperoleh pekerjaan yang layak. Kami ingin olahraga, khususnya tenis meja, bisa menjadi industri yang menghasilkan dan menyejahterakan atlet,” ujar Rafiq.
Ia juga menyampaikan pesan motivasi kepada para atlet muda agar tidak patah semangat dan terus berlatih meski belum banyak yang melihat prosesnya.
“Latihan kalian memang tidak banyak yang melihat, tapi ketika berhasil, semua akan bangga,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua PTMSI Kabupaten Sumbawa, Syamsul Hidayat, SE, M.Si, menyebut bahwa ajang PORKAB ini merupakan langkah strategis dalam menyiapkan atlet untuk Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) NTB 2026 dan bahkan PON 2028.
“Turnamen ini adalah bagian dari strategi pencarian bibit unggul. Kami berharap dari sini lahir atlet-atlet yang akan mengharumkan nama Sumbawa di tingkat provinsi, nasional, bahkan internasional,” tegas Syamsul.
Turnamen akan berlangsung selama lima hari, mempertandingkan empat kategori utama, yaitu, Beregu (diikuti oleh 7 kecamatan), Ganda (16 pasangan), Tunggal di bawah U24 (16 atlet), dan Tunggal 25 ke atas (48 atlet)
Syamsul juga menekankan pentingnya sportivitas dalam kompetisi dan mengajak para atlet untuk berani menghadapi tantangan.
“Jangan pernah kita menghindari badai, tetapi belajarlah mengendalikan layar,” katanya, mengutip sebuah peribahasa bijak.
PTMSI Sumbawa juga akan terus menggelar turnamen di 24 kecamatan sebagai bagian dari proses penjaringan atlet. Syamsul menegaskan bahwa penilaian atlet akan dilakukan berdasarkan indikator yang terukur, bukan faktor subjektif.
“Kami ingin semua anak Sumbawa bisa berbicara di luar sana. Maka dari itu, sistem penilaian harus transparan dan profesional,” jelasnya.
Sebagai tanda dimulainya kompetisi, Ketua KONI Sumbawa dan Ketua PTMSI melangsungkan pertandingan eksebisi, yang disambut antusias para peserta dan penonton. Pertandingan ini juga menjadi momentum penyemangat bagi para atlet untuk bertanding sepenuh hati.
Turnamen ini diharapkan tidak hanya melahirkan juara, tetapi juga menjadi batu loncatan bagi kemajuan olahraga tenis meja di Kabupaten Sumbawa. (SR)