Menjaga Warisan Leluhur: Mahasiswa KKL UNSA Berpartisipasi dalam Tradisi Mangan Barema di Desa Tatede

oleh -1434 Dilihat

SUMBAWA BESAR,samawarea.com (30 Juli 2025)Desa Tatede di Kecamatan Lopok, Kabupaten Sumbawa, kembali semarak dengan pelaksanaan tradisi budaya Mangan Barema yang digelar meriah, Kamis, 24 Juli 2025 lalu. Kegiatan adat ini bukan sekadar jamuan makan bersama, tetapi simbol rasa syukur atas hasil panen sekaligus wadah mempererat silaturahmi antarwarga.

Acara Mangan Barema dibuka secara resmi oleh Bupati Sumbawa, Ir. H. Syarifuddin Jarot, M.P, yang hadir bersama iring-iringan Junjung Pasaji yang merupakan prosesi simbolik di mana ibu-ibu, remaja putri, dan pemuda membawa dulang berisi makanan menuju halaman Masjid Al-Amin.

Menariknya, tahun ini tradisi tersebut mendapat dukungan langsung dari mahasiswa Universitas Samawa (UNSA) yang tengah menjalankan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) di Desa Tatede. Mahasiswa ini tidak hanya menjadi peserta, tetapi turut aktif dalam membantu persiapan dan pelaksanaan acara.

“Mangan Barema” yang secara harfiah berarti “makan bersama”, mengandung nilai luhur kebersamaan, kesetaraan, dan gotong royong. Tidak ada sekat sosial dalam acara ini. Semua duduk bersila, makan bersama tanpa melihat status sosial. Inilah makna sejati dari kebersamaan,” ujar Kepala Desa Tatede, Subadri, dalam sambutannya.

Acara ini juga dihadiri sejumlah pejabat daerah, antara lain Wakil Bupati Sumbawa Drs. H. Mohamad Ansori, anggota Forkopimda Kabupaten Sumbawa, Ketua TP PKK, Ketua GOW, serta Camat Lopok dan jajaran. Kehadiran para tokoh ini menunjukkan dukungan penuh terhadap pelestarian budaya lokal.

Dalam kesempatan tersebut, Dr. Didin Najimuddin, ST, MT, selaku dosen pembimbing mahasiswa KKL UNSA, menegaskan pentingnya melibatkan generasi muda dalam pelestarian tradisi.

“Tradisi ini perlu dikenalkan kepada anak muda agar tetap hidup dan menjadi bagian dari identitas budaya Sumbawa,” ungkapnya.

Selain menjadi perayaan adat, Mangan Barema juga mulai menarik perhatian wisatawan lokal hingga mancanegara. Pemerintah Desa Tatede pun berencana menjadikan tradisi ini sebagai agenda budaya tahunan, dan rencana tersebut mendapat dukungan langsung dari Bupati Sumbawa.

Dengan pelibatan mahasiswa dan publikasi media yang meluas, Mangan Barema 2025 menjadi bukti nyata bagaimana tradisi dan generasi muda dapat bersinergi menjaga warisan leluhur agar tetap lestari di tengah modernisasi zaman. (SR)

 

nusantara pilkada NU

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *