SUMBAWA—Kejuaraan Motocross Dunia (MXGP) yang digelar di Samota, Kabupaten Sumbawa, kurang dari dua bulan lagi. Pemda Sumbawa sebagai tuan rumah terus melakukan berbagai persiapan dalam menyukseskan event besar dan perdana di Indonesia. Tentunya pemerintah daerah tidak bisa bekerja sendiri, dibutuhkan dukungan semua pihak termasuk masyarakat.
Salah satu dukungan datang dari CV Kelapis Jaya. Perusahaan yang bergerak di bidang property dan lainnya di kawasan Samota ini menyambut positif dan antusias untuk segera digelarnya event yang bisa mengangkat citra daerah ini.
Direktur Kelapis Jaya, Abdurrasyid SH, Cmed.ne, kepada samawarea.com, Minggu (10/4) menegaskan baginya mendukung pelaksanaan MXGP di Samota adalah kewajiban. Selain mampu mengangkat citra daerah dan berdampak positif bagi pembangunan Sumbawa ke depan, Kejuaraan Motocross dunia ini semakin menegaskan bahwa kawasan Samota sebagai cagar biosfer dunia yang dideklarasikan di Prancis, 19 Juni 2019 lalu.
Rasyid yang juga berprofesi sebagai advokat ini, mengatakan banyak yang menilai kehadiran event besar MXGP tersebut tidak memberikan manfaat bagi daerah. Penilaian itu muncul karena segelintir oknum hanya berpikiran pendek dan tidak memiliki visi ke depan. Menurutnya, penilaian itu salah besar. Ia memastikan orang yang memberikan penilaian tersebut adalah mereka yang tidak bisa melihat peluang.
Dengan terpilihnya Samota sebagai lokasi event internasional ini kata Rasyid, akan menjadikan Sumbawa dikenal di mata dunia. Sebab pengakuan Samota sebagai cagar biosfer dunia memiliki makna penting sebagai cara pengelolaan kawasan untuk kepentingan pembangunan ekonomi berkelanjutan dan konservasi.
“Yang kita jual ini nama Samota dan Sumbawa. Ketika sudah dikenal maka muncul rasa penasaran orang luar Sumbawa untuk datang. Ketika sudah datang, bukan hanya MXGP nya yang mereka nikmati, maka ada ikutan lainnya yaitu budaya, destinasi wisata, kuliner, dan lainnya yang bisa kita suguhkan. Inilah peluang yang harus kita tangkap,” ungkap pria ramah ini yang tengah menyelesaikan pasca sarjananya di Universitas Muhammadiyah Mataram.
Saat ini geliat pembangunan di kawasan Samota sudah mulai nampak. Mulai dari pembangunan jalan dan jembatan penghubung, hingga gerakan usaha di bidang property. Belum lagi banyaknya investor yang mulai merintis usahanya di kawasan tersebut. Ini semua berdampak positif baik dari sisi ekonomi maupun peluang kerja.
Ia berkaca dari Mandalika yang dulunya harga tanah tidak signifikan, kini naik drastis, serta kegiatan usaha dan investasi meningkat. Demikian dengan MXGP di kawasan Samota nantinya. Semua pengusaha kos-kosan, perhotelan, UMKM, jasa angkutan dan lainnya, semua bergeliat. Semangat untuk berusaha, tumbuh dan bergerak.
“Banyak daerah yang menginginkan MXGP digelar di wilayahnya karena dianggap sebagai pintu untuk mempromosikan potensi daerahnya. Ini sudah kita dapatkan dan dalam genggaman, kenapa harus kita lepaskan. Saya rasa ini pikiran yang sempit,” imbuhnya.
Sebagai pihak yang berperan merintis pengembangan kawasan Samota, Abdurrasyid menyatakan ingin berbuat yang terbaik. Minimal mampu memberikan informasi positif tentang Samota baik dari sisi keamanan maupun hal-hal lain yang mungkin bisa dilakukan.
“Terlibat secara langsung ataupun tidak langsung itu urusan belakang. Yang penting kita bisa memberikan konstribusi. Sebab untuk mendatangkan sesuatu yang besar dan menguntungkan, kita harus berkorban. Tidak bisa kita menilai MXGP memberikan manfaat atau tidak, hanya dihitung dari sisi finansial semata saat MXGP digelar. Tapi kesuksesan gelaran event inilah yang nantinya membuka jalan bagi kegiatan besar berikutnya yang pastinya memberikan multiplier effect bagi pembangunan daerah dan peningkatan ekonomi masyarakat,” tandasnya, seraya menyampaikan apresiasi dan rasa bangga kepada Gubernur NTB dan Bupati Sumbawa yang telah berikhtiar menghadirkan sebuah kegiatan yang luar biasa. (SR)






