Sedang Kerja, Tukang Bengkel Tewas Tergorok Gerinda

oleh -1155 Dilihat

LOMBOK TENGAH—AK, seorang tukang bengkel servis dynamo ditemukan meninggal dunia di lokasi kerjanya, dengan leher terluka parah. Pria asal Lingkungan Pengendong, Kelurahan Prapen, Kecamatan Praya, Kabupaten Lombok Tengah ini meninggal di tempat, setelah lehernya terkena mesin gerinda saat sedang bekerja.

Kapolres Lombok Tengah, AKBP Hery Indra Cahyono SIK, SH, MH, melalui Kapolsek Praya IPTU Hariono membenarkan adanya kejadian naas tersebut. Kecelakaan yang menimpa pria usia 37 tahun itu diduga karena lehernya tergores mesin gerinda ketika sedang bekerja pada Rabu malam (1/12) sekitar pukul 20.30 Wita.

“Dari hasil investigasi, kuat dugaan korban meninggal lantaran lehernya tergores mesin gerinda. Korban ini merupakan seorang tukang bengkel servis dinamo,” kata Harionom seraya menyebutkan saat kejadian, disaksikan istri korban Suciati (35) dan adik kandung korban, Fahmi (16).

Hariono menjelaskan kronologis kejadian. Sebelumnya, usai magrib sekitar pukul 18.00 Wita, Fahmi baru pulang dari rumah saudaranya di Desa Bunut Baok. Tiba di rumah, Fahmi melihat korban sedang duduk di depan rumah. Fahmi pun masuk ke dalam rumah setelah memarkirkan mobilnya untuk shalat Isya. Setelah shalat, Fahmi beristirahat di rumahnya yang kebetulan bersebelahan dengan rumah sekaligus bengkel milik korban.

Tak lama berselang Fahmi mendengar korban sedang bekerja. Beberapa saat listrik pun padam karena konslet akibat meteran kembali. Fahmi akhirnya keluar kamar untuk menyalakan kembali listrik dan berpapasan dengan korban. Kebetulan meteran listrik itu berada di rumah Fahmi dan korban hendak menyalakannya.

Kepada korban, Fahmi mengatakan biar dia yang menyalakannya. Korban kembali ke dalam rumahnya untuk melanjutkan pekerjaan. Sekitar 15 menit kemudian, Fahmi mendengar suara seperti sapi disembelih. Namun Fahmi tidak berani keluar rumah dan mengatakan kepada istri korban agar mengunci pintu dan tidak keluar rumah karena takut.

Mendengar suara gerinda yang tidak berhenti berbunyi, Fahmi meminta istri korban untuk melihat korban, apakah sedang bekerja atau tidak, mengingat suara gerinda tetap menyala namun tidak ada suara orang.

“Istri korban akhirnya masuk ke dalam bengkel dan sudah mendapati korban terbaring dengan luka di leher. Mengetahui kondisi korban, istrinya berteriak memanggil Fahmi,” kata Hariono.

Setelah Fahmi tiba di TKP, ia sudah mendapati korban dalam posisi telentang dengan luka di leher. Alat gerinda yang berada di samping badan korban masih menyala. Fahmi langsung mematikan gerinda dan warga sekitar TKP yang mendengar teriakan istri korban berdatangan untuk memberikan pertolongan. Namun korban sudah meninggal dunia.

“Warga akhirnya memindahkan korban dari TKP ke rumah Fahmi. Keluarga korban menolak untuk dilakukan outopsi, dan menerima kejadian ini sebagai musibah,” ungkap Hariono.

Hasil pemeriksaan petugas medis, korban mengalami luka robek pada leher dengan lebar 7 cm tembus sampai kerongkongan, serta luka lecet pada siku kanan. (SR)

nusantara pilkada NU

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *