Empat Kader Terbaik Bertarung di Musyda Pemuda Muhammadiyah Sumbawa

oleh -156 Dilihat

SUMBAWA BESAR, samawarea.com (22/8/2020)

Gong Musyawarah Daerah (Musyda) Pemuda Muhammadiyah Sumbawa sudah ditabuh. Suksesi empat tahunan ini kembali memilih pemimpin baru pasca kepengurusan pimpinan Edy Kurniawan berakhir. Pada periode 2020—2024 kali ini ada empat kader terbaik yang maju untuk memimpin Pemuda Muhammadiyah Sumbawa. Mereka adalah Ubaidullah M.Pd dan Sumanto A.Ma—keduanya menduduki jabatan Wakil Ketua Pemuda Muhammadiyah di periode sebelumnya. Kemudian Hendra Julianto S.Pd.I Ketua PCPM Unter Iwis, dan Rakhman S.Pd.I Komandan Kokam. Keempat kandidat ini akan merebut 94 suara terdiri dari 3 utusan masing-masing kecamatan, 1 suara dari PWPM, 1 PDM dan 20 orang pengurus Pemuda Muhammadiyah.

Ketua Panitia Musyda, Sumanto dalam laporannya menyebutkan bahwa Musyda ini dilaksanakan selama 2 hari, 22-23 Agustus 2020. Dengan mengusung tema “Bersama Pemuda Muhammadiyah, Kita Wujudkan Sumbawa Berkemajuan”, Musyda ini diikuti 150 orang terdiri 100 peserta penuh yang memiliki hak suara yang diwakili oleh masing-masing cabang sebanyak 3 suara, dan 35 orang sebagai penggembira.  Ia menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut membantu kelancaran kegiatan ini baik secara fisik, finansial maupun doa. Tentunya Ia berharap kegiatan tersebut berjalan baik dan lancar.

Baca Juga  JM: Kekalahan Bisa Menjadikan Orang Arif dan Bijak

Ketua PD Muhammadiyah Sumbawa, H. Faisal Salim S.Ag mengucapkan selama bermusyda untuk memilih pemimpin baru yang dapat istiqomah melaksanakan amanah dan menjaga marwah Pemuda Muhammadiyah Sumbawa. Dalam kesempatan itu, Ustadz Faisal—akrab ia disapa menyampaikan terimakasih kepada Edy Kurniawan yang telah mampu menjaga soliditas organisasi dengan melakukan komunikasi, konsolidasi dan rekonsiliasi dengan semua pihak. Di bawah kepemimpinan Edy Kurniawan, sambung Ustadz Faisal, Pemuda Muhammadiyah menemukan bentuknya sebagai organisasi yang solid, terbuka dan tegas melawan kemapanan. “Bahkan kalau boleh saya katakana symbol perlawanan kaum muda, meski masih bergerak massif di internal Muhammadiyah, setidaknya sudah menjadi ikon yang menginspirasi perubahan dan orientasi gerakan yang idealis. Khas gaya anak muda,” tandasnya.

Baca Juga  Gubernur Instruksikan Semua Sekolah di KLU, Lotim dan Mataram Diliburkan

Ustadz Faisal berharap kepemimpinan ke depan bisa berkonstribusi untuk kemajuan Tau dan Tana Samawa serta menindaklanjuti program-program yang belum terealisir. “Ingat! Berorganisasi bukan hanya sekedar status. Kita juga berbicara tentang kasih, pengorbanan dan kebersamaan,” pungkasnya. (JEN/SR)

rokok pilkada mahkota NU

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *