KERJASAMA MEDIA ONLINE SAMAWAREA DENGAN DISNAKERTRANS KABUPATEN SUMBAWA
SUMBAWA BESAR, SR (22/09/2018)
Tidak ada alasan bagi perusahaan yang berinvestasi di Kabupaten Sumbawa untuk tidak mempekerjakan tenaga lokal. Pasalnya pemerintah telah menyiapkan tenaga terampil yang memiliki kompotensi di bidangnya masing-masing. Tenaga terampil ini disiapkan sesuai dengan permintaan pasar atau kebutuhan bursa kerja. Seperti yang dilakukan Unit Pelayanan Terpadu (UPT) Loka Latihan Kerja (LLK) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Sumbawa. Pada Tahun 2018 ini, LLK sukses mencetak 368 orang tenaga terampil melalui Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK)—program pusat yang dibiayai APBN. Keberhasilan ini mendapat respon positif dari pemerintah pusat yang kemudian kembali meluncurkan program yang sama dengan paket kegiatan yang lebih banyak.
Kepala UPT LLK Disnakertrans Sumbawa, Syamsuddin yang dikonfirmasi SAMAWAREA belum lama ini, membenarkan hal itu. Disebutkannya, pada Tahun 2018, pemerintah pusat meluncurkan 23 paket Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK). Terdiri dari 4 paket Kejuruan Menjahit, 2 paket Kejuruan Sepeda Motor, 1 Kejuruan Mobil Bensin, 2 Kejuruan Las SMAW 3G, 4 Kejuruan Pengolahan Hasil Pertanian (PHP), 3 Instalasi Listrik, 6 Basic Office (Komputer) dan 1 Bahasa Inggris. Pada tahun 2019 ini, pihaknya akan mencoba menambah kejuruan. Misalnya untuk bahasa selain Bahasa Inggris, akan ditambah dengan Bahasa Mandarin dan Bahasa Arab. Hal ini melihat animo masyarakat yang cukup tinggi untuk menguasai bahasa tersebut sebagai bekal mereka bekerja di luar negeri maupun di perusahaan asing yang berada di dalam negeri. Kemudian menambah paket di Kejuruan Instalasi Listrik dan Las (welder). Ini menyusul adanya upaya Disnakertrans melalui LLK menjalin kerjasama dengan beberapa perusahaan termasuk perusahaan tambang baik yang beroperasi di Kabupaten Sumbawa dan luar daerah. Selain itu akan membuka kejuruan Operator Alat Berat dan Operator AC. Dibukanya kejuruan operator alat berat ini ungkap Syam Raja—sapaan akrab UPT LLK, karena banyaknya permintaan pasar di bursa kerja. Demikian dengan Operator AC, selain tenaga ini cukup langka, juga tercatat NTB mengalami kekurangan 3.800 Operator AC termasuk di Kabupaten Sumbawa. “Sejumlah kejuruan ini kita buka untuk merespon kebutuhan pasar,” ungkapnya.
Melihat kondisi ini, kata Syam Raja, usulan penambahan paket pada Tahun 2019 akan bertambah. Tahun 2019 mendatang, pemerintah pusat akan meluncurkan sekitar 40 paket PBK. Jumlah ini meningkat 100 persen dari jumlah paket Tahun 2018 lalu. Tentunya ini memberikan peluang atau kesempatan bagi putra-putri Sumbawa yang ingin memiliki dan menambah kompetensi (skill) di berbagai bidang sesuai bakat dan minatnya. Dengan bertambahnya paket pelatihan, lanjut Syam Raja, secara otomatis serapan peminat cukup banyak. Artinya semakin banyak masyarakat Sumbawa yang memiliki kompetensi dan terserap di dunia kerja, akan berdampak positif pada upaya pemerintah dalam menekan angka pengangguran dan kemiskinan di daerah ini. (JEN/SR)