Dinas Pariwisata KSB Bingung, Pendapatan Masih Belum Jelas

oleh -114 Dilihat
Kepala Dinas Pariwisata KSB, IGB Sumbawanto

SUMBAWA BARAT, SR (27/05/2017)

Nampaknya pariwisata di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) pada tahun ini masih belum bisa diandalkan untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Pasalnya dinas pariwisata setempat masih bingung dari wisata mana yang bisa ditarik retribusi untuk daerah.

Ditemui SAMAWAREA belum lama ini, Kepala Dinas Pariwisata KSB, IGB Sumbawanto masih mempertanyakan sumber-sumber pendapatan pariwisata. Ia bingung apa yang akan diretribusikan sebagai pemasukan dari sektor tersebut. Selama ini pihaknya hanya mengandalkan pemasukan dari sewa sampan bebek di Lebo. Padahal banyak obyek atau destinasi wisata di KSB yang sangat indah dan banyak peminatnya. Seperti Pulau Kenawa. Namun pulau ini sudah dipihak-ketigakan. Kemudian Pantai Yoyo yang hendak ditata agar mendapat retribusi dari penarikan karcis tapi lokasinya terlalu terbuka sebagaimana kondisi Poto Batu, Balad, Jelenga, dan Kertasari. Hal ini membuat pihaknya merasa kesulitan untuk penarikan retribusinya.

Karena itu pihaknya akan menggodok regulasi agar ada pemasukan untuk daerah. Misalnya regulasi mengenai Pulau Kenawa, pihaknya akan membuat stand karcisnya sehingga bisa teratur dan ada pemasukan untuk daerah. Sebab banyak keluhan dari pengunjung terkait biaya transportasi perahu yang begitu tinggi. Pemilik perahu seenaknya menaikan tarif. “Jika nanti ada stand, semua harga sudah ditentukan. Yang punya perahu hanya mengantar penumpang, hasilnya dibagi sesuai dengan bagian masing-masing, sehingga sangat perlu adanya regulasi supaya terkesan pungli ketika menarik retribusi tanpa aturan yang jelas,” ujarnya.

Belum lagi Mantar, yang setiap hari pengunjungnya bisa mencapai 500 orang. Ini potensi PAD. Ketika sudah regulasinya, Subawanto mengaku berani menargetkan PAD dari sektor pariwisata  lebih dari Rp 30 juta. (HEN/SR)