Sumbawa Besar, SR
Kapolda NTB, Brigadir Jenderal (Brigjend) Pol Drs Moechgiyarto SH M.Hum, mengakui bahwa daerah NTB merupakan salah satu sarang terorisme. Sebutan ini menurut Moechgiyarto yang dicegat saat berkunjung di Polres Sumbawa, Senin (24/2), berdasarkan data dan fakta kalau ternyata beberapa pelaku terorisme berdomisili sebagai warga NTB.
Karena itu sebutan ini harus dikikis, selain meningkatkan tugas aparat keamanan, juga keterlibatan dan peran masyarakat sangat besar dalam upaya mengantisipasi masuknya para pelaku maupun aksi terorisme di wilayah ini. Brigjend Moechgiyarto menilai system keamanan lingkungan (Siskamling) yang digiatkan menjadi salah satu upaya strategis masyarakat dalam mencegah terjadinya aksi terorisme. Melalui Siskamling ini siapapun orang luar yang keluar masuk ke lingkungan setempat akan terpantau dalam waktu 1 x 24 jam dan terdeteksi, di samping terciptanya tertib administrasi kependudukan bagi warga baru.
Peran inilah salah satu pilar dari 4 konsep yang saat ini sedang diberdayakan mulai dari Babinkamtibmas, Babinsa, lurah atau badan keamanan desa (BKD), dan Pam Swakarsa yang memiliki kepedulian tentang keamanan dan ketertiban masyarakat.
“Jangan sampai lengah, deteksi dini sangat penting dalam mencegah terjadinya aksi terorisme. Ini bukan tanggung jawab polisi semata tapi tanggung jawab kita semua,” demikian Kapolda.
