Kebun Gizi Desa Lawin Jadi Contoh Inovasi Penanganan Stunting dan Kemandirian Pangan

oleh -1362 Dilihat

SUMBAWA BESAR, samawarea.com (17 Juli 2025) – Inisiatif luar biasa digagas oleh Tim Penggerak PKK Desa Lawin bersama Pemerintah Desa dan stakeholder terkait melalui program Kebun Gizi yang berdiri di atas lahan seluas 80 are.

Kebun yang terletak di Kecamatan Ropang, Kabupaten Sumbawa ini dirancang sebagai solusi terpadu untuk menanggulangi stunting, meningkatkan ketahanan pangan, dan memperkuat ekonomi keluarga masyarakat desa.

Ketua PKK Desa Lawin, Arsika Yanti, menyampaikan bahwa kebun gizi ini ditanami beragam sayuran dan tanaman pangan seperti tomat, sawi putih, kubis, serta dilengkapi kolam lele dan ternak ayam. “Kebun ini tidak hanya membantu penyediaan gizi untuk anak-anak dan ibu hamil, tapi juga menjadi penggerak ekonomi rumah tangga,” ujarnya.

Sementara Kepala Desa Lawin, Ahdiyat Kartamiharja, menjelaskan bahwa seluruh proses budidaya dilakukan secara organik. “Kami gunakan pupuk kompos dari kotoran ternak dan limbah organik seperti daun sirih dan kertas. Ini merupakan uji coba pertama dari PKK dan tim Posyandu yang sudah berjalan sekitar 80 hari,” jelasnya.

Hasil panen nantinya akan dimanfaatkan untuk program Posyandu, khususnya untuk ibu hamil, balita, dan lansia. Sementara sisanya akan dijual di pasar sekitar Kecamatan Ropang. Ia menambahkan bahwa kebun ini juga akan dikelola secara berkelanjutan.

“Sistem panen bertahap setiap minggu dan terus kami tanami ulang. Setelah panen padi satu kali, delapan bulan sisanya kami manfaatkan penuh untuk sayuran. Lahan ini kami optimalkan sebagai lahan produktif yang menopang program PKK hingga akhir 2025,” ungkapnya.

Kegiatan ini mendapat dukungan dari Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Ropang. Masujam SP. Ia menyebut kebun gizi Desa Lawin menjadi bagian dari pelatihan tematik petani yang diikuti oleh lima desa. “Kami berikan bantuan bibit dan pupuk, sekaligus edukasi praktik lapangan. Tujuannya agar petani bisa mengembangkan sendiri di wilayah masing-masing,” ujarnya.

Ke depan, pihaknya menargetkan pengembangan area tanam hingga 5 hektare dengan sistem tanam organik 50 persen. Masujam berharap dukungan lebih lanjut dari Dinas Pertanian, khususnya dalam pengadaan pupuk kompos dan pompa air, karena kebutuhan air menjadi tantangan besar saat musim kemarau tiba.

Di tempat yang sama, Camat Ropang Dhita Frisqi S.STP menekankan pentingnya kebun gizi sebagai upaya mengurangi ketergantungan pangan dari luar wilayah. “Masyarakat kita masih bergantung pada suplai dari luar Sumbawa, padahal potensi alam di sini sangat mendukung. Dengan kebun gizi, kita dorong kemandirian pangan yang sekaligus mendukung program penanganan stunting,” tegasnya.

Ia juga menyampaikan bahwa program ini akan direplikasi di seluruh desa di Kecamatan Ropang. “Kami ingin seluruh desa memiliki kebun gizi sendiri agar ketersediaan asupan bergizi dapat merata dan berkelanjutan,” pungkasnya. (SR)

Yusron Hadi nusantara pilkada NU

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *