Wakil Bupati Sumbawa Barat bersama Wakil Gubernur Jambi Menjadi Pemateri pada Temu Kerja Tim Percepatan Penurunan Stunting

oleh -199 Dilihat

Sumbawa Barat, Samawarea.com , 28 Juni 2024
Wakil Gubernur Jambi, Drs. H. Abdullah Sani, M.Pd., bersama dengan Wakil Bupati Sumbawa Barat, Fud Syaifuddin, ST., menjadi narasumber dalam kegiatan Temu Kerja Tim Percepatan Penurunan Stunting yang berlangsung di PO Hotel Semarang, Jawa Tengah. Kegiatan ini digelar dalam rangka meningkatkan koordinasi dan kapasitas kelembagaan untuk mempercepat penurunan angka stunting, memanfaatkan momentum Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-31.

Wakil Bupati Sumbawa Barat diundang sebagai Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Sumbawa Barat. Dalam pemaparannya, Fud Syaifuddin menyampaikan bahwa penanganan stunting di kabupaten tersebut telah menjadi fokus utama sejak periode pertama dilantik pada Februari 2016 bersama Bupati Sumbawa Barat, Dr. Ir. H. W. Musyafirin, MM. Salah satu inisiatif awal adalah program jambanisasi yang dilakukan dalam 100 hari pertama masa jabatan mereka, untuk mengatasi penyakit berbasis lingkungan yang dapat menyebabkan stunting, seperti diare dan disentri.

“Sebelum semaraknya penanganan stunting di daerah-daerah, kami telah membangun sebanyak 6.212 jamban melalui Perda PDPGR. Hal ini menjadikan Kabupaten Sumbawa Barat sebagai satu-satunya kabupaten di Provinsi NTB yang bebas buang air besar sembarangan dan juga satu-satunya kabupaten di Indonesia yang telah menyelesaikan lima pilar STBM,” ungkap Fud Syaifuddin.

Lebih lanjut, Wabup menjelaskan bahwa semua program tersebut dilaksanakan berkat intervensi pemerintah daerah melalui program kerja yang terstruktur. Di Sumbawa Barat, terdapat Agen Gotong Royong yang menggerakkan 228 Posyandu di 56 desa. Salah satu tugas Posyandu adalah memastikan anak-anak mendapatkan gizi maksimal, dengan agen-agen yang menjemput ibu dan balita untuk dibawa ke Posyandu, di mana mereka mendapatkan makanan tambahan dan asupan gizi bagi ibu hamil dan menyusui.

Dalam closing statement-nya, Fud Syaifuddin menegaskan pentingnya memikirkan kesejahteraan masyarakat miskin dalam setiap program yang dilaksanakan. “Persoalan stunting juga menjadi persoalan masyarakat miskin,” ujarnya.

Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan inspirasi dan praktik baik bagi pemerintah daerah lainnya dalam upaya percepatan penurunan prevalensi angka stunting, sesuai dengan tema acara, “Strategi Implementasi Pencegahan Stunting di Daerah”.

nusantara pilkada NU

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *