SUMBAWA BESAR, samawarea.com (17 November 2023) – Harapan putra-putri NTB yang ingin kuliah ke luar negeri melalui beasiswa dari Pemprov NTB, sepertinya pupus. Kabarnya Pemprov NTB akan menghentikan program tersebut mulai tahun depan. Tidak diketahui alasan pasti penghentian beasiswa luar negeri yang menjadi program unggulan pemerintahan Zul-Rohmi ini.
Sejak berakhirnya periodesasi Zul-Rohmi sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur NTB, September 2023 lalu yang kemudian dilanjutkan tugasnya oleh Penjabat Gubernur, Lalu Gita Ariadi, banyak yang berubah. Salah satunya menggantikan jargon Zul—Rohmi “NTB Gemilang” dengan “Maju Melaju”.
Kini akan menghentikan pengiriman mahasiswa untuk melanjutkan pendidikan keluar negeri. Padahal di berbagai negara tujuan, pemerintahan Zul-Rohmi telah membangun kerjasama dengan berbagai universitas ternama, di antaranya kawasan Eropa dan Asia. Rencana Pemprov di bawah pemerintahan Miq Gite—sapaan Pj. Gubernur tersebut sangat disayangkan berbagai pihak.
Presiden Mahasiswa Universitas Samawa (UNSA) Rahmat Hidayat, Jumat (17/11/2023) mengaku terkejut mendengar kabar ini. Apalagi alasan penghentian pengiriman mahasiswa itu belum jelas. Ia menilai pengiriman mahasiswa ke luar negeri untuk belajar ini sangat bagus.
Karena dengan belajar di luar negeri, wawasan global mahasiswa semakin luas. Ketika kembali ke kampung halaman, yang bersangkutan bisa menerapkan ilmu yang didapat selama di luar negeri untuk membangun daerah.
Seharusnya, sambung Rahmat, program seperti ini terus dilanjutkan demi pembangunan sumber daya manusia di daerah. “Program yang bagus seperti ini harus tetap dilanjutkan. Karena salah satu upaya untuk meningkatkan IPM NTB,” imbuhnya.
Dia juga berharap dalam proses seleksi pengiriman mahasiswa ke luar negeri dilakukan secara obyektif. Tidak ada unsur nepotisme, sehingga mahasiswa yang dikirim ke luar daerah adalah sumber daya manusia yang benar-benar berkualitas.
Sebelumnya saat Lalu Gita Ariadi menjabat sebagai Sekretaris Daerah Provinsi NTB, menilai pengiriman awardee atau penerima beasiswa keluar negeri, bukan hanya focus pada kepentingan akademik, tapi juga menjadi Duta Investasi, Budaya, dan Pariwisata di negara tujuan. Termasuk mempromosikan berbagai potensi NTB di luar negeri. Karena, para awardee akan tinggal lebih lama dan membangun relasi dengan banyak pihak. “Anda adalah virus-virus yang bermanfaat bagi daerah ini untuk merubah berbagai hal yang akan datang,” pesannya saat itu. (SR)
NTB tdk lgi baik baik saja, anggaran defisit 650 M, hutang RSU NTB 750 M plus bunga menjadi 1,2 T dan butuh penyehatan di 2024. Ntb harus fokus pada kewenangan sesui uu pemerintah daerah dan bukan yg bukan urusannya. Beasiswa s1,s2, s3 atau pendidikan tinggi adalah tugas pemerintah pusat. Kabupaten harus fokus pada kewenangan pendidikan dasar SD dan SMP. Sedang pemprov NTB harus pada kewenangan dikmen yg masih babak belur krn harapan lama sekolah ntb masih 7 tahun sesuai data IPM. Klu urusan wajib sdh tuntasdi dikmen baru urus urusan yg sunnah.