SUMBAWA BESAR, samawarea.com (31 Januari 2023)–Angka stunting di Kabupaten Sumbawa mengalami prevelansi penurunan dari 8,39% pada Tahun 2021 menjadi 8,11 % Tahun 2022. Artinya, hanya turun 0,28%.
Penurunan yang sangat tipis ini berdasarkan hasil elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPBGM) kepada baduta (bayi dua tahun) dan balita (bayi lima tahun) pada Agustus 2022.
Penurunan tersebut kata Wakil Bupati Sumbawa, Hj. Dewi Noviany, S.Pd., M.Pd., menjadi catatan baik sekaligus tantangan bagi para petugas untuk lebih baik lagi dalam hal penanganan stunting di Kabupaten Sumbawa pada tahun 2023 ini.
“Saya mengajak semua pihak, bersinergi dan bergotong royong dalam penanganan stunting dengan menentukan jumlah kasus absolut stunting yang akan diintervensi untuk ditangani selama tahun 2023 secara swadaya pada 12 lokasi khusus desa tahun 2023 maupun 157 desa/kelurahan secara keseluruhan,” tegas Wabup saat membuka secara resmi Rapat Aksi 8 Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2022.
Rapat yang terlaksana di Ruang Rapat H. Hasan Usman Lantai I Kantor Bupati Sumbawa ini dipimpin Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda Sumbawa yang merupakan Ketua Tim Percepatan Pencegahan dan Penanganan Stunting (TP3S) Kabupaten Sumbawa, Varian Bintoro S.Sos., M.Si.
Melalui review kinerja tahunan ini, Wabup berharap agar perangkat daerah, kecamatan, desa, kelurahan, perguruan tinggi, NGO, dan lembaga profesi, lebih semangat dalam melakukan penanganan stunting dengan cara intervensi spesifik maupun sensitif, sehingga sasaran baduta-balita stunting ataupun keluarga beresiko stunting dapat diminimalkan.
Sebelumnya, Ketua TP3S Kabupaten Sumbawa, Varian Bintoro S.Sos., M.Si., menyebutkan bahwa tujuan rapat ini yaitu untuk mendapatkan informasi tentang capaian kinerja program kegiatan P3S, dan kemajuan pelaksanaan rencana kegiatan P3S yang telah disepakati pada rembuk stunting.
Selain itu mengidentifikasi pembelajaran dan merumuskan masukan perbaikan sebagai umpan balik untuk perencanaan dan penganggaran program/kegiatan prioritas, penetapan lokasi fokus, serta desain dan upaya perbaikan penyampaian layanan pada tahun berikutnya. (SR)
