SUMBAWA BESAR, samawarea.com (27 Januari 2023)–Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB, Heru Saptaji mengatakan, perekonomian NTB diperkirakan mengalami peningkatan pada tahun 2022 utamanya didorong oleh pembukaan kegiatan ekonomi yang lebih besar seiring dengan penurunan kasus Covid-19 dan penyelenggaraan event internasional.
Pertumbuhan ekonomi NTB tahun 2022 juga cukup tinggi, yakni sebesar 6,4–7,2 % dan diperkirakan tetap tinggi pada tahun 2023 pada kisaran 4,8–5,6%. Di sisi lain, lanjut Saptaji, inflasi NTB mulai mengalami penurunan meskipun masih relatif tinggi sehingga masih perlu terus dicermati.
Inflasi inti NTB pada tahun 2022 tetap terjaga rendah sebesar 3,27%. Inflasi pangan tahun 2022 juga lebih terkendali sebesar 5,93% seiring dengan hasil sinergi dan koordinasi pengendalian inflasi melalui berbagai kegiatan TPID dan GNPIP (Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan) di NTB.
Saptaji berharap agar pertemuan ini dapat semakin menguatkan komitmen para pihak di Kabupaten Sumbawa untuk terus menjaga inflasi dalam rentang sasaran 3,0–1% serta inflasi pangan di bawah 5%.
Ia mendorong berbagai langkah konkrit yang perlu dilakukan dalam upaya pengendalian inflasi di Kabupaten Sumbawa. Antara lain, mempersiapkan anggaran untuk pengendalian inflasi, mempersiapkan penyelenggaraan Operasi Pasar Stabilisasi (OPS) di pasar utama Kabupaten Sumbawa (contoh, Pasar Seketeng).
Kemudian, mempersiapkan kios di pasar-pasar utama Kabupaten Sumbawa untuk stabilisasi harga saat dibutuhkan. Mempersiapkan off-taker untuk menampung hasil panen komoditas pangan (dapat berbentuk BUMD atau pengusaha).
Selanjutnya, mempersiapkan KAD (Kerjasama Antar Daerah) dengan daerah surplus untuk menjaga ketersediaan pasokan di saat kekurangan, serta mengeluarkan himbauan kepada masyarakat untuk berbelanja bijak terutama di masa Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri. (SR)