SAMAWAREA PARLEMENTARIA, KERJASAMA DENGAN DPRD KABUPATEN SUMBAWA
SUMBAWA BESAR, samawarea.com (13 November 2022)–Kamtibmas di wilayah hukum Polres Sumbawa mulai terganggu. Banyak kasus tindak criminal terjadi. Seperti kejadian pada Sabtu (12/11) malam. Mulai dari kasus pembunuhan di Komplek Panto Daeng, Kelurahan Brang Bara yang menewaskan satu orang pemuda akibat tertikam senjata tajam.
Kemudian, kasus panah yang menyebabkan satu orang dilarikan ke rumah sakit untuk menjalani operasi, dan selanjutnya waktu yang hampir bersamaan seorang mahasiswa UTS menjadi korban aksi penjambretan di Jalan Diponegoro. Selain tas berisi HP dan laptop raib, korban mengalami luka parah setelah jatuh dari sepeda motor. Belum lagi kasus kriminal lainnya yang terjadi dalam beberapa minggu belakangan ini.
Terhadap kondisi ini, Wakil Ketua DPRD Sumbawa, Syamsul Fikri AR, S.Ag., M.Si angkat bicara. Ia mendesak jajaran kepolisian untuk mengintensifkan patroli dan razia. Polisi juga harus bertindak tegas, terhadap siapapun yang kedapatan membawa sajam, panah dan benda terlarang lainnya di tempat keramaian.
“Banyak yang terungkap ketika sudah kejadian, ini bukan solusi. Kami harap sebelum kejadian, sudah dapat dicegah dengan menggelar razia di titik-titik rawan,” kata Fikri—sapaan politisi yang kini menjadi pengurus DPD Demokrat NTB, Minggu (13/11).
Tak hanya polisi, Fikri juga meminta Satpol PP lebih giat lagi dalam berpatroli. Masih banyak anak-anak muda yang duduk berkelompok sambil mengonsumsi miras. Mereka terkadang mencari tempat yang sepi, seperti Saliperate dan lainnya untuk menyusun rencana aksi. Tidak jarang setelah itu muncul kejadian, yang menjadikan mereka sebagai pelaku atau korban tindak kejahatan.
Jika kejahatan kian marak, membuat masyarakat tidak aman dan nyaman, Fikri mengusulkan agar dipertimbangkan diberlakukan jam malam. Namun jam malam ini tidak melumpuhkan ekonomi masyarakat. “Intinya kondufitas daerah harus tetap terjaga sehingga aktivitas masyarakat berjalan normal,” pungkasnya. (SR)