Pasien BPJS Mulai Mendapat Pelayanan Cuci Darah di RSUD Sumbawa

oleh
Salah satu pasien gagal ginjal yang menerima layanan cuci darah di RSUD Sumbawa

SUMBAWA BESAR, samawarea.com (26 September 2022)–Pasien cuci darah di Kabupaten Sumbawa cukup banyak. Jumlahnya mencapai lebih dari 100 orang. Selama ini pasien tersebut melakukan cuci darah (hemodialysis) di luar daerah, seperti RSUD Asy-Syifa Kabupaten Sumbawa Barat, dan RSU Kota Mataram.

Kondisi ini pasti memberatkan. Selain biaya pengobatan dan perawatan yang mahal, juga biaya hidup yang memberatkan. Sejak 24 Agustus 2022, pasien cuci darah yang tinggal di Sumbawa tidak lagi dirujuk keluar daerah. Sebab, pelayanan cuci darah di RSUD Sumbawa resmi beroperasi. Dan saat ini pasien BPJS, sudah bisa mendapat pelayanan hemodialisa di RSUD kebanggaan masyarakat Sumbawa tersebut.

Hanura

“Pasien BPJS yang ingin mendapat pelayanan cuci darah sudah bisa kami layani,” kata Direktur RSUD Sumbawa, dr. Dede Hasan Basri kepada samawarea.com, Senin (26/9) pagi ini.

Baca Juga  SMPN 3 Plampang Dinilai Tim LSS Kabupaten

Diakui Direktur RSUD yang akrab disapa Dokter Dede ini, sudah ada beberapa pasien cuci darah peserta BPJS baik tertanggung pemerintah maupun mandiri, yang sudah dilayani RSUD. Pasien ini merupakan rujukan atau rekomendasi dari dokter praktek.

Dokter Dede menghimbau peserta BPJS yang memiliki riwayat hemodialisa untuk datang ke RSUD Sumbawa. Demikian dengan pasien tidak mampu, biaya pengobatan dan perawatannya akan ditanggung daerah. Pihaknya siap memberikan pelayanan maksimal di Unit Layanan Dialis.

Dalam pelayanan ini, RSUD Sumbawa menyiapkan 1 dokter spesialis selaku penanggung jawab, 1 dokter umum dan 3 perawat. Pelayanan dibuka selama 24 jam dengan ketersediaan alat cuci darah sebanyak 5 unit.

Untuk diketahui, pelayanan unit hemodialisa sudah direncanakan sejak 2020 lalu. Sebab pelayanan hemodialisa merupakan program pemerintahan Mo–Novi. Untuk merealisasikan program ini, RSUD Sumbawa menjalin kerjasama dengan pihak ketiga yakni PT. Meditran Global.

Baca Juga  15 Desa di KSB Belum Menyelesaikan Laporan DD Tahap I

Dalam kerjasama tersebut, pembangunan sarana prasarana, pengadaan peralatan senilai miliaran rupiah, dan maintenance cuci darah ini, ditanggung sepenuhnya oleh pihak ketiga. Tidak sepeserpun uang daerah digunakan. Bahkan dari kerjasama ini dapat membantu kesinambungan operasional rumah sakit. (SR)

KNPI
Dikes Azzam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *