SUMBAWA—Masjid Agung Nurul Huda Sumbawa Besar, kini memiliki mobil ambulance. Mobil yang sangat dibutuhkan masyarakat terutama untuk mengantar orang sakit ke rumah sakit dan mengantar jenazah ke tempat pemakaman umum ini, diwujudkan H. Asaat Abdullah ST—Anggota DPRD Propinsi NTB. Ini setelah dua tahun lamanya pengurus Masjid Agung Nurul Huda mengajukan usulan ke beberapa anggota DPR RI asal Pulau Sumbawa yang sampai sekarang belum terealisasi.
Keberadaan mobil ambulance Masjid Agung Nurul Huda tersebut, merupakan realisasi janji Haji Saat yang juga Ketua DPC Partai Nasdem Kabupaten Sumbawa saat menggelar resesnya belum lama ini.
Ketua Umum Pengurus Masjid Agung Nurul Huda, Ust. M. Nur yang dihubungi samawarea, Senin (24/1/2022) pagi, mengaku bersyukur atas telah direalisasikan usulan pengadaan mobil ambulance ini. Keberadaan mobil tersebut telah dinantikan sejak dua tahun yang lalu, bersamaan dengan diajukan usulan ke anggota DPR RI asal Pulau Sumbawa.
Namun usulan tersebut belum direalisasikan, kemungkinan banyaknya usulan warga di Pulau Sumbawa yang harus dipenuhi oleh anggota DPR RI ini. Kebetulan beberapa waktu lalu, Anggota DPRD Provinsi NTB, H. Asaat Abdullah ST melakukan reses di Kabupaten Sumbawa. Langsung saja Ia selaku pengurus masjid menyampaikan keinginan tersebut.
Mantan Kadis PU Sumbawa itupun langsung menyanggupinya. Benar saja, dalam waktu yang tidak terlalu lama, mobil ambulance untuk Masjid Agung Nurul Huda, diserahkan langsung oleh Haji Saat, tepatnya 10 Januari 2022 lalu. “Sarana ini sangat dibutuhkan umat, terutama dalam penanganan jenazah dan orang sakit,” kata Ustadz Nur.
Dibutuhkannya mobil ambulance ini, ungkapnya, karena terkadang dalam sehari ada lebih dari satu warga yang meninggal dunia. Untuk mengangkut jenazah dari rumah ke Masjid Agung lalu pemakaman umum, harus mengantri. Yang seharusnya bisa dimakamkan asyar, justru molor sampai magrib.
“Alhamdulillaah, begitu diserahkannya mobil ini oleh Bapak Haji Saat, masalah ini teratasi. Masyarakat terlayani sesuai dengan fungsi mobil ambulans ini,” ujar Ustadz Nur.
Dengan keberadaan ambulance ini, Ustadz Nur menginginkan, semua warga (muslim) yang meninggal dunia khususnya di wilayah Kota Sumbawa, dapat disholatkan di Masjid Agung Nurul Huda. Hal ini terinspirasi ketika dirinya menunaikan ibadah haji. Semua orang yang meninggal di Makkah, disholatkan di Masjidil Haram.
Selain manfaat bagi jenazah karena banyak jamaah yang menyolatkannya, juga bagi jamaah karena mendapatkan pahala. Dan mobil ambulance ini tegas Ustadz Nur, tidak hanya untuk kepentingan masyarakat muslim, non muslim juga bisa memanfaatkannya.
“Siapapun masyarakat yang membutuhkan untuk kepentingan seperti yang saya sebutkan, bisa memanfaatkannya. Tidak dipungut biaya. Karena ada dana umat yang bisa dimanfaatkan untuk operasional. Jika memang ada, silakan masukkan ke kotak amal sebagai amal sedekah,” jelasnya.
Terhadap sumbangan mobil ambulance untuk Masjid Agung Nurul Huda, Ustadz Nur atas nama jamaah dan masyarakat, menyampaikan terima kasih kepada Haji Asaat Abdullah yang telah berkonstribusi tidak hanya untuk dunia tapi juga akhirat.
“Beliau betul-betul menjadi wakil rakyat. Yang tidak hanya mendengar dan mengakomodir tapi juga merealisasikan. Semoga ini menjadi amal jariyah yang terus mengalir meski kita sudah tidak di dunia ini,” pungkasnya. (SR)