SAMAWAREA PARLEMENTARIA, KERJASAMA DENGAN DPRD KABUPATEN SUMBAWA
SUMBAWA BESAR, samawarea.com (9 Juli 2021)
Pondok Pesantren Nur Hamzanwadi, mulai dibangun. Hal ini ditandai dengan peletakan batu pertama di Ponpes yang terletak di Dusun Jerongko, Desa Pukat, Kecamatan Utan, Kamis (8/7).
Peletakan batu pertama yang dirangkaikan pengajian ini merupakan implementasi Gerakan Mantap Tauhid. Kegiatan ini dihadiri Ketua DPRD Sumbawa, Abdul Rafiq yang didaulat untuk melakukan peletakan batu pertama tersebut.
Dalam kesempatan itu, Rafiq—akrab orang nomor satu di parlemen Sumbawa ini menyampaikan bahwa keberadaan pondok pesantren tersebut sebagai upaya untuk melahirkan sumber daya manusia atau santriwan/santriwati yang mantap tauhidnya.
“Selama ini kita selalu bicara bagaimana membangun infrastruktur mantap seperti jalan, jaringan irigasi, gedung puskesmas, dan bendungan yang mantap, tapi kita kurang perhatiannya bagaimana cara memantapkan tauhidnya. Sungguh upaya yang mulia dan luar biasa kalau daerah ini berbicara dan mempersiapkan gerakan mantap tauhidnya,” kata Rafiq yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Sumbawa ini.
Untuk meraih kemantapan tauhid ini, sambung Rafiq, pesantren menjadi garda terdepan. Karena itu menjadi tugas dan tanggung jawab semua pihak untuk mengawal terwujudnya pembangunan pesantren yang mantap dan representatif.
Saat ini era digital yang semua informasi dapat diperoleh dengan mudah. Informasi itu ada yang positif da nada yang negative, semua terserap secara bebas. Tentunya menurut Rafiq, akhlaq lah yang menjadi benteng dalam menfilter informasi tersebut. Tanpa moral dan akhlaq yang kuat, maka generasi bangsa sangat mudah terpengaruh dengan informasi negative.
“Tidak ada jalan lain untuk mengokohkan moral atau akhlak ini, kecuali melalui ajaran agama dan salah satunya diperoleh dari pondok pesantren,” ujar politisi yang juga Ketua Ikatan Keluarga Lombok Sumbawa (IKLS) ini.
Untuk itu ia menyampaikan apresiasi kepada pengurus pondok yang telah menghadirkan lembaga yang akan melahirkan generasi bangsa tidak hanya cerdas secara intelektual tapi juga cerdas secara spiritual. (SR)